SLAWI, iNews.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal, Jawa Tengah, diminta sekaligus didorong merelokasi rumah-rumah warga korban tanah bergerak. Permintaan tersebut dispaikan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dewi Aryani, saat meninjau posko pengungsian warga korban longsor dan tanah bergerak di Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Minggu (13/2/2022).
Sebelumnya, Dewi Aryani juga meninjau lokasi pengungsian korban banjir di Desa Sidaharja, Plumbungan, Kecamatan Suradadi dan Kramat. Dewi Aryani memberikan bantuan berupa bahan pangan kepada warga yang terisolir akibat debit air yang masing tinggi.
Tiba di posko evakuasi warga Desa Dermasuci, Dewi Aryani langsung menuju titik pengungsian yang berada di SD Negeri Dermasuci. Sedikitnya terdapat lebih dari 50 warga ditempatkan di ruang-ruang kelas, yang kebanyakan dari mereka adalah wanita, lansia dan beberapa ibu hamil dan anak-anak balita.
Dibantu para relawan, Dewi Aryani menyerahkan bantuan berupa madu, masker, vitamin, air mineral dan biskuit untuk balita dan ibu hamil. Dirinya sempat berdialog dengan warga dan berpesan agar warga yang mengungsi untuk tenang dan tetap menjalankan ibadah.
"Yang sabar njih bu, tetap tenang dan tetap menjalankan ibadah walau dengan keterbatasan tempat," ucap wanita yang akrab disapa DeAr ini.
Dewi pun terus mengingatkan warga untuk jangan lalai menggunakan masker dan terus menjalankan protokol kesehatan.
"Saya titip pesan maskernya selalu digunakan, apalagi ini ramai pengungsi, kasus Covid-19 mulai meningkat lagi, tetap disiplin untuk menjaga protokol kesehatan," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Dewi Aryani bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal, Widodo Joko Mulyono, juga meninjau rumah warga yang berada di dataran tinggi yang mengalami dampak relatif parah. Karena medan yang ekstrim, Dewi terpaksa harus menaiki mobil patroli bak terbuka milik Pores Tegal.
Terlihat, beberapa ruas jalan desa mengalami keretakan hingga mencapai 30 hingga 50 sentimeter. Untuk menuju titik lokasi terparah, harus menempuh jalanan terjal dan berliku sepanjang kurang lebih 3 kilometer jaraknya.
"Medannya luar biasa, kita lihat tadi, ruas-ruas jalan mulai mengalami keretakan dan kemiringan yang cukup parah. Ini sangat-sangat membahayakan warga," ungkap Dewi Aryani saat tiba di lokasi terparah.
Rumah-rumah warga tampak mulai dikosongkan. Tiang rumah dan pondasi dari bebatuan yang tebal pun tak kuasa menahan kuatnya pergerakan tanah. Sebagian rumah terlihat sudah miring lebih dari 30 derajat, dan lantainya pun sudah terbelah. Jelas ini kondisi yang sangat-tidak aman untuk warga tetap bertahan.
Dalam dialog dengan Sekda, Kepala Desa Dermasuci dan Kapolsek Pangkah tepat di titik pergeseran tanah, Dewi mengimbau agar warga seluruhnya dievakuasi di tempat yang lebih aman. Dirinya juga meminta Pemkab Tegal secepatnya merealisasikan rencana relokasi tempat tinggal warga yang terdampak.
"Lokasi ini pergerakan tanahnya sangat parah, relokasi tempat tinggal warga merupakan hal yang urgent. Ini harus segera dimatangkan, soal anggaran prioritaskan saja menggunakan dana CSR yang selama ini sudah terkumpul. Itu saja dulu yang digunakan," ungkap Dewi.
Sekda Joko Mulyono, menyebut rencana relokasi akan segera dibahas dengan Bupati, BPBD Provinsi Jawa Tengah, dan Dinas Perkimtaru. Dirinya sepakat, keselamatan warga adalah hal yang sangat mendasar. "Pemkab Tegal sementara ini fokus di penanganan bencana, setelah itu akan diadakan pembahasan intensif soal relokasi dengan stake holder terkait, " ujar Joko Mulyono.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait