BREBES, iNews.id - Profesi anggota TNI gadungan yang diringkus Koramil Tonjong, Kodim 0713 terungkap. Dari pengakuannya, ia hanya berprofesi sebagai Securiti Bank BCA Matraman Jakarta.
Pasi Intel Kodim 0713 Kapten Infanteri Suyatno mengatakan, saat diinterogasi TNI gadungan ini tidak dapat menunjukan identitas sebagai anggota TNI, maka selanjutnya dilakukan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dan yang bersangkutan akhirnya mengakui bahwa dirinya adalah tentara gadungan.
Dalam proses BAP, Didi Supardi (DS) selaku guru spiritual SIS juga dihadirkan untuk dimintai keterangan.
“SIS akhirnya mengakui bahwa ia tentara gadungan yang berdinas di Mabes TNI sebagai ajudan Panglima TNI untuk mempermudah aksi penipuan dalam hal werving (rekrutmen TNI-red),” bebernya.
Sebelumnya, kata Pasi Intel, ia bekerja sebagai securiti di Bank BCA Matraman Jakarta. Kemudian untuk SD sendiri mengaku sebagai anak angkat dari Kolonel Infanteri Waris Nugroho, Danrem Madiun, untuk memuluskan aksi SIS. Namun setelah dilakukan pengecekan via telepon, Danrem Madiun tidak mengenal yang bersangkutan.
“SIS bersama SD dan DS diserahkan ke Subdenpom IV/Brebes untuk ditindaklanjuti,” tandasnya.
Adapun barang bukti yang ikut diserahkan ke Subdenpom Brebes, tutut Pasi Intel, meliputi 1 stel pakaian PDL TNI yang dibeli di Pasar Senin Jakarta, baret Kopassus, foto yang bersangkutan dengan pakaian dinas TNI, foto Danrem Madiun, KTP TNI palsu yang dibuat di Jakarta dengan NIK dari Kecamatan Songgom, KTP dengan pekerjaan swasta, daftar nominatif siswa Calon Bintara (Caba) PK palsu yang dibuat sindikat yang bersangkutan.
Kemudian 2 buah SIM yaitu A dan C, 1 buah kartu fitness, dompet warna hitam, 1 buah kunci sepeda motor berlogo marinir, 1 buah kunci kontrakan berlogo Akmil, 1 unit mobil Avanza type E Nopol F 1129 CQ beserta STNK, kartu BPJS, 5 buah kartu ATM, 1 buah kartu NPWP, 1 buah kartu member Alfamart, slip bukti transfer uang sejumlah Rp50 dan Rp60 juta, 1 buah tas pinggang hitam, 1 buah tas perempuan warna hitam, 1 buah dompet merah, serta uang cash Rp. 26,5 juta.
"Petugas juga melakukan pengecekan terhadap ponsel SIS untuk mencari informasi terkait jaringan sindikatnya itu. Untuk foto-foto SIS menggunakan baju dinas TNI yang beredar di media sosial dan dilakukan penghapusan," ungkapnya.
Setelah dilakukan BAP di Subdenpom Brebes, SIS dan kawan-kawan akhirnya dilimpahkan ke Satreskrim Polres Brebes dengan laporan penipuan, dimana salah satu korbannya yaitu N.
"Korbannya yaitu anggota Yonif 407/PK dengan kerugian uang Rp155 juta. SIS menjanjikan anak dari N, lulus Caba PK tahun ini," pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait