KOTA TEGAL, iNewsTegal.id - Penyelesaian pekerjaan rehabilitas ruang kelas SMPN 16 Kota Tegal senilai Rp 3.579.972.000,00 mengalami keterlambatan pekerjaan sebesar 10 persen.
"Keterlambatan tersebut membuat DPRD Kota Tegal pesimis kontraktor bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang telah ditentukan yakni jatuh tempo pada 23 Desember 2025 mendatang," kata Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro ST disela lakukan kunjungan lapangan di SMP Negeri 16 Kota Tegal, Rabu (29/10/2025).
Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro menyampaikan dari 12 minggu yang ditargetkan mencapai 55 persen saat ini ternyata hanya mencapai 45 persen. "Kita berharap pekerjaan bisa terkejar sampai 23 Desember 2025 sudah bisa diselesaikan dengan baik," harap Kusnendro.
Kekurangan 10 persen menurut Kusnendro waktunya hampir 2 minggu lebih. Maka, untuk mengejar kekurangan pelaksana harus mengejar secara baik. Bisa dengan menambah pekerja maupun lembur. "Dari pengawas, dinas terkait juga harus lebih ketat lagi karena saya lihat ada beberapa pilar yang miring tidak simetris," terang Kusnendro.
Ketua Komisi I DPRD Kota Tegal, Moh Muslim menegaskan kepada pengawas termasuk Dinas Pendidikan untuk memberikan peringatan maupun teguran baik lisan maupun secara tertulis kepada pelaksana.
Muslim berharap untuk mengejar keterlambatan pekerjaan pelaksana (kontraktor) agar bisa menambah tenaga pekerja. "Saya khawatir di akhir tahun ini rehabilitasi SMPN 16 Kota Tegal akan terjadi gagal bayar," terang Muslim.
Muslim menegaskan, Komisi I DPRD Kota Tegal merekomendasikan kontruksi pilar yang miring agar segera diperbaiki atau dibongkar. "Kalau keterlambatan pekerjaan ini tidak menambah tenaga kerja maupun lembur kita pesimis, tidak akan selesai pada waktunya 23.Desember 2025 mendatang," ujar Muslim senada dengan Kusnendro.
Atas masukan dari Komisi I DPRD Kota Tegal, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Sarwono Singgih Primadi ST MT meminta kepada pelaksana untuk menambah tenaga kerja. Selain itu juga menambah jam kerjanya. "Terkait dengan kualitas pekerjaan nanti akan kita evaluasi. Kalau memang harus diperbaiki, nanti kita minta diperbaiki," terang Singgih.
Sementara Direktur PT Christie Ciptasarana, Dr Ir Bambang Wuragil MM M.Si alasan alami keterlambatan pekerjaan 10 persen menyampaikan bahwa awal mulai pekerjaan struktur tanahnya lembek. Dilokasi kata Bambang banyak tanaman seperti pisang kan harus dicabut sampai akar-akarnya. "Di Minggu ke 15 kita akan cor dak. Dan setelah itu kita selesai," ucap Bambang.
Untuk mengejar keterlambatan pekerjaan, Konsultan Pengawas dari CV Musbika Diaraya, Widi mengatakan salahsatunya adalah menambah tenaga kerja, menambah jam kerja atau lembur malam hari. "Dan tidak lupa material juga harus dipenuhi. Tanpa material juga percuma," ucapnya.
Terkait pilar miring, Widi akan mengecek kembali pekerjaan terebut. "Kita coba lot atas sama bawah selisihnya berapa. Apabila selisihnya diatas 10 Cm harus kita bongkar. Tapi, kalau hanya 2 Cm masih bisa ditutup dengan plesteran," terangnya.
Apabila persyaratan yang telah disampaikan dipenuhi, Widi optimis pekerjaan akan selesai sesuai kontrak.
Ikut kunjungan lapangan Anggota DPRD Kota Tegal, Erni Ratnani SE MM, Eko Mulyono, H Eko Susanto, Mohamad Tarso Supriadin A.Md Ak, Arie Prima Setyoko SE, S.Psi.
Pada papan Proyek tertera nama pekerjaan rehabilitas ruang kelas SMP Negeri 16, Nomor kontrak: 000.3.2/059 dengan nilai RP 3.579.972.000,00, sumber dana dari APBD Kota Tegal TA 2025. Pelaksanaan 6 Agustus 2025-23 Desember 2025. Waktu pelaksanaan: 140 hari kalender. Kontraktor pelaksana PT Christie Ciptasarana dengn konsultan SV Musbika Diaraya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait
