JAKARTA, iNews.id - Film KKN di Desa Penari sedang viral di kalangan masyarakat. Namun banyak yang bertanya di mana desa penari KKN sebenarnya.
Film KKN di Desa Penari memang menggemparkan dunia perfilman Indonesia. Film horor garapan sutradara Awi Suryadi itu berhasil menggeser posisi film Pengabdi Setan menjadi film horor terlaris sepanjang masa di Indonesia.
Film ini berasal dari cuitan yang ditulis oleh akun Twitter Simple Man. Kemudian, dijadikan novel dan diadaptasi ke dalam layar lebar. Kini, banyak yang penasaran mengenai lokasi dan kisah sebenarnya dari Desa Penari tersebut yang dalam kisahnya memang sengaja tak diungkap.
Lantas, di mana dan bagaimanakah Desa Penari sebenarnya? Melansir kanal YouTube Wak Ajiiip, Rabu (18/5/2022), setelah melakukan pencarian selama 2 hari, berdasarkan petunjuk yang diberikan oleh penulis dan kondisi geografis, diduga lokasi Desa Penari berada di sekitaran wilayah Jember-Banyuwangi.
Petunjuk Pertama
Petunjuk pertama, penulis menyebutkan jika Desa Penari tersebut terletak di daerah tertutup hutan, tepatnya paling timur Pulau Jawa. Pada petunjuk lainnya, penulis juga menyebutkan Desa Penari terdapat di wilayah inisial "B" yang diduga adalah Banyuwangi.
Jika dilihat dari peta, di bagian timur Pulau Jawa terdapat empat kabupaten, yakni Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi. Dari empat kabupaten tersebut, dua di antaranya dilalui hutan/alas yakni Alas Gumitir dan Alas Purwo. Kedua hutan/alas itu terletak di antara Kabupaten Jember dan Banyuwangi.
Setelah diamati lebih jauh lagi, hanya Alas Gumitir yang memiliki pemukiman penduduk. Kemudian saat ditelusuri melalui google maps dengan keyword Gunung Gumitir, di sebelah timur area Alas Gumitir terdapat patung penari, sementara di utara terdapat pemukiman penduduk.
Warga Bekerja sebagai Petani Kopi
Penduduk di sekitar wilayah Alas Gumitir diduga bermata pencaharian sebagai petani kopi, karena hampir setengah dari kawasan ini adalah perkebunan kopi. Ketika ditelusuri lagi lebih detail, terdapat kawasan kecil di tengah hutan sekitar.
Penulis pernah menceritakan, untuk mencapai lokasi Desa Penari akses jalan masih berlumpur alias belum diaspal. Di kawasan kecil di tengah hutan itu terlihat bangunan yang lebih besar dari bangunan rumah lainnya yang diduga itu adalah balai pertemuan.
Terdapat Tapak Tilas
Penulis juga sempat membahas, di desa tersebut terdapat balai pertemuan. Di google maps juga terlihat tapak tilas yang mirip dengan Petilasan Maha Resi Markandeya, di mana di depannya terdapat pekarangan dan di belakang Tapak Tilas tampak bangunan yang berlawanan arah. Di depan area kuburan pun terdapat "Sinden" yang letaknya tidak jauh dari Tapak Tilas.
Alas Gumitir terletak di Gunung Gumitir dengan ketinggian 620 Mdpl. Daerah ini merupakan penghasil kopi robusta sejak zaman VOC. Pada zaman penjajahan dulu, rakyat Banyuwangi dipaksa untuk membabat hutan untuk dijadikan kebun kopi. Akibat penyiksaan itu, tak sedikit warga yang mati karena kelaparan.
Alas Gumitir juga tempat habitat bagi monyet di wilayah Jawa Timur. Di sana, banyak bunga Gumitir yang tumbuh dan kerap dipakai untuk sesajen.
Patung Penari Misterius
Saat memasuki kawasan Alas Gumitir, pengunjung akan disambut dengan patung penari yang secara simbolisme dibangun untuk menyambut para tamunya.
Tapi di balik itu, patung tersebut juga memiliki latar belakang sejarah. Saat zaman VOC, Penari Gandrung bertugas untuk menghibur para pekerja. Tujuan dari penari ini mirip dengan Penari Lengger di daerah Banyumasan, yakni sebagai persembahan kepada penunggu alas untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan. Namun, tak sedikit dari para penari yang justru dijadikan sebagai tumbal.
Belum berhenti di sana, Alas Gumitir juga memiliki batu besar yang berdiri kokoh di tengah kerasnya hutan. Batu itu diyakini sebagai singgasana makhluk halus setempat. Semua petunjuk ini seolah mengarah dengan kebenaran cerita dari cuitan penulis. Demikian hasil pengamat sang YouTuber. Meski begitu, belum diketahui secara pasti kebenaran lokasi Desa Penari.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait