5 Stasiun Kereta Api Terunik di Indonesia, Nomer 3 Stasiun Tertua

JAKARTA, iNews.id - Moda transportasi kereta api menjadi salah satu transportasi umum yang memudahkan penggunanya untuk melakukan perjalanan jarak jauh.

Indonesia memiliki beberapa stasiun kereta api yang unik. Keunikan itu bisa dilihat dari segi arsitekturnya sampai lagu khas yang menjadi penanda kereta tiba.

Untuk menemani perjalanan jauh para pengunjung, 5 stasiun kereta api yang menyuguhkan keunikan tersendiri. Di mana saja kah stasiun unik tersebut? Berikut ini stasiun kereta api unik di Indonesia.

Makanya tak heran bila kereta api masih menjadi pilihan untuk mode trasnportasi khususnya untuk jarak jauh.

1. Stasiun Purwokerto

Pertama ada stasiun kereta api Purwokerto yang terletak di Kabupaten Banyumas. Stasiun pertama yang memiliki lagu khas yang diputar sebagai tanda kereta tiba, berjudul 'Di Tepinya Sungai Serayu' dengan genre keroncong.

2. Stasiun Pasar Senen

Memiliki lorong bawah tanah membuat stasiun kereta api Pasar Senen masuk ke dalam list stasiun kereta terunik di Indonesia. Selain itu stasiun Pasar Senen juga terkenal dengan pemberhentian kereta api kelas ekonomi. Artinya stasiun ini menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan dengan biaya yang tak terlalu mahal.

3. Stasiun  SemarangTawang

Stasiun Semarang Tawang yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah merupakan stasiun tertua di Indonesia. Sama seperti stasiun Purwokerto, stasiun Tawang ternyata juga memiliki lagu khas untuk menyambut kedatangan maupun keberangkatan kereta api.

4. Stasiun Solo Balapan

Stasiun Solo Balapan pasti identik dengan lagu ciptaan mendiang Didi kempot 'Stasiun Balapan'.

 Lagu tersebut menceritakan tentang sepasang kekasih yang berpisah di stasiun Solo Balapan, namun kisahnya tidak berujung bahagia. Karena setelah perpisahan itu mereka tak kunjung bertemu.

5. Stasiun Tugu Yogyakarta

Bagi kamu yang menuju Yogyakarta dan turun di stasiun Tugu, tak jauh dari sana kamu bisa langsung menikmati keindahan jalan Malioboro dan sekitarnya saat turun dari kereta.
 

Editor : Miftahudin