JAKARTA, iNews.id - DKI Jakarta atau yang pada zaman dahulu dikenal dengan nama Betawi, di hari HUT ke 459 DKI Jakarta, ini kebudayaan Betawi saat ini memang sudah mulai luntur, terutama pakaian adatnya yang sudah mulai tergerus dengan fashion luar yang semakin digandrungi.
Namun tidak ada salahnya kita untuk lebih mengenal mengenai pakaian adat budaya Betawi. Pakaian ini identik dengan corak dan warna yang mencolok. Selain itu juga bagi kaum hawa mengenakan kebaya sementara yang pria menggunakan baju koko.
Lantas apa saja yah ragam pakaian adat Betawi serta keunikannya? Berikut ulasannya dari berbagai sumber, Rabu (22/6/2022).
Pakaian adat Betawi untuk wanita
(Pakaian adat Betawi, Foto: @sewaajah/Instagram)
1. Kebaya encim
Yang pertama kebaya encim yang merupakan baju adat Betawi. Baju kebaya Betawi ini biasanya menggunakan bahan yang tipis seperti sifon dengan warna-warna mencolok. Baju ini biasa digunakan oleh para wanita dalam keseharian mereka.
2. Kain batik
Baju kebaya itu dipadu padankan dengan kain batik yang dililit menjadi rok. Untuk motifnya batiknya sendiri khas Betawi dengan bentuk geometri dan masih dengan warna-warna yang mencolok
3. Kerudung
Wanita-wanita dari suku betawi ini juga suka menggunakan kerudung yang disesuaikan dengan warna bajunya. Namun kerudung ini digunakan hanya disematkan di kepala dan tidak menutupi area kepala dan juga leher. Biasanya kerudung yang berbentuk selendang ini digunakan oleh wanita muda.
4. Pakaian pengantin wanita
(Pakaian adat Betawi, Foto: @sewaajah/Instagram)
Suku Betawi ini memang senang dengan warna-warna mencolok, begitu juga dengan baju adat pengantin yang diberi nama Rias Besar Dandanan Care None Pengantin Cine. Biasanya baju pengantin ini menggunakan warna terang seperti hijau, merah, kuning, dan lainnya. Baju kebaya ini dipadu padankan dengan rok panjang model duyung yang biasa disebut dengan Kun.
Untuk menunjang penampilannya, kepala pengantin wanita dihias menggunakan kembang goyang dan juga tirai menutup wajah. Tak lupa aksesoris seperti gelang, anting, sanggul, dan melati digunakan.
Editor : Miftahudin