MAGETAN, iNewsTegal.id - Jualan es selama selama 2 tahun, bocah ini akhirnya bisa beli motor sendiri. Bocah ini adalah Atjadsiah Karifha Andini (11) yang merupakan warga Magetan, Jawa Timur yang mampu membeli sepeda motor dari hasil jerih payahnya selama 2 tahun dengan berjualan es.
Es yang dijual Andini adalah es adalah es kemasan yang biasa dikenal dengan istilah es cekek. Andini sendiri menjajakan es nya di warung sederhana yang ada di depan rumahnya yang berada di Desa Jonggrang, Kecamatan Barat, Magetan, Jawa Timur.
Partini yang merupakan ibu kandung dari Andini mengatakan, saat ini anaknya ini masih duduk dibangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD) namun sudah terbiasa berjualan es dan makanan ringan di teras rumahnya. Jualan menjadi slah satu pilihan dari Andini yang saat ini mempunyai keingan untuk melanjutkan pendidikan di Pesantren Al-Fatah Temboro.
Lebih lanjut Partini menceritkan kalau jarak dari rumah ke pesantren yang lumayan jauh, jadi muncul niat dari Andini untuk membeli sepeda motor. Lantaran tidak ingin membebani orang tua, Andini pun memilih untuk berjualan es dan makanan ringan lainnya di depan rumahnya.
"Keinginan Andini untuk melanjutkan pendidikannya di pesantren itu muncul ketika ia sedang berlibur kerumah neneknya yang tak jauh dari lokasi pesantren tersebut," ujar Partini yang dikutip dari idxchannel.com, Selasa (18/10/2022).
Partini yang merupakan pembuat makanan ringan sperti rengginang, kerupuk yang terbuat dari beras ketan. Sementara sang ayah yang sudah meninggal sejak Andini masih di dalam kandungan ibunya.
“Andini sering melihat santri-santri yang belajar di sana, jadi dia ingin mondok juga, namun karena jaraknya jauh dari rumah sekirat 10 Km, jadi Andini memeilih untuk menambung dulu,” kata Patrini.
Namun Partini hanya bisa membimbing putrinya untuk mewujudkan mimpi tersebut dengan mengajarkannya cara menabung dengan menyisihkan uang hasil jualan es tersebut.
Uang yang ditabung adalah sisa pembelian bahan untuk cireng dan tempura yang akan dijual keesokan harinya. Berjalan dua tahun, akhirnya Andini mampu membeli Honda Beat seharga Rp19,6 juta.
Dari nominal sebanyak Rp19,6 juta tersebut, Andini membayar Rp2 juta nya dengan uang koin yang selama ini ia kumpulkan di sebuah kaleng. Sisanya dari uang kertas Rp2.000-an, Rp5.000, dan Rp10.000 yang mencapai Rp17,6 juta.
“Butuh waktu sekitar tiga jam untuk menghitung uang receh tersebut”, ujar Patrini.
Patrini mengaku, “Motor yang dibeli pada Rabu (22/06) tersebut masih atas nama saya, karena Andini yang masih berusia di bawah umur, dan kita harus menunggu dua bulan lagi hingga motornya sampai ke rumah, katanya masih di pesen.”
Editor : Miftahudin