JAKARTA, iNewsTegal.id - Viral! banyak mahasiswa yang bau badan dosen Unsyiah keluarkan Surat Edaran, begini isinya. Sebuah Surat Edaran yang berisi imbauan dari Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang mengeluhkan bau badan mahasiswa, beredar di media sosial.
Kontan, surat tersebut langsung ramai menjadi perbincangan warganet. Surat Edaran itu diterbitkan oleh banyak dosen di fakultas tersebut setelah mengeluhkan hal yang serupa dan menyebar di grup WhatsApp.
Surat Edaran bernomor B/885/UN11.1.4/4/LL/2022 menjelaskan ada banyak dosen dari Fakultas Teknik yang mengeluhkan mahasiswa yang ditemuinya memiliki bau badan yang tidak sedap.
"Sehubungan dengan banyaknya mahasiswa yang memiliki bau badan. Padahal kegatan belajar dan asistensi dengan dosen akan memberikan waktu yang banyak untuk berinteraksi dengan orang lain," begitu bunyi awal Surat Edaran tersebut.
Di dalam Surat Edaran itu, dijelaskan bahwa mahasiswa yang memiliki bau badan tidak sedap dinilai sangat mengganggu dan dikhawatirkan memengaruhi proses belajar mengajar.
"Hal ini menyebabkan banyaknya keluhan dosen, terutama pada saat asistensi," tambah isi Surat Edaran tersebut.
Akhirnya pihak kampus memberikan tips-tips mengurangi bau badan yang juga disampaikan melalui Surat Edaran itu.
Ada belasan cara yang di antaranya adalah mahasiswa dianjurkan untuk menjaga kebersihan seperti mandi teratur, rutin mengganti baju, dan menjaga pola makan.
Kemudian juga mahasiswa ditekankan untuk menghilangkan bau badan yang disebabkan oleh aroma di ketiak. Hal ini dianggap sebagai penyebab utama bau badan mahasiswa.
Pada akhir surat yang ditandatangani oleh Ketua Jurusan, Dr. Laina Hilma Sari ST, M.Sc, pihak jurusan meminta mahasiswa untuk mengaplikasikan imbauan tersebut agar tidak terjadi lagi adanya bau badan yang mengganggu proses kegiatan belajar di kampus.
"Mohon peringatan ini diperhatikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jurusan sangat mengharapkan mahasiswa harus memperhatikan kebersihan dan aroma tubuh ketika proses balajar di kampus," begitu tulisan di akhir edaran.
Editor : Miftahudin