TEGAL, iNews.id - Siskaeee namanya menjadi terkenal setelah melakukan aksi asusila di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Selebgram cantik ini kerap kali melakukan aksinya dan mempostingnya di media sosial pada akun miliknya. Kejadian itu mengundang tanggapan dari seksolog, Dokter Boyke yang akhirnya berkomentar bahwa Siskaeee mengidap kelainan seksual yang bernama parafilia.
"Itu parafilia. Pria atau wanita yang menikmati fantasi dan kepuasan seksual dengan melakukan hal yang tidak lazim," tutur Dokter Boyke saat jadi bintang tamu Hotman Paris Show di iNews TV baru-baru ini.
Seksolog ternama itu menyebut pengidap parafilia masih bisa disembuhkan.
"Bisa sembuh, asal traumanya bisa disublimasi atau dialihkan," jelas Dokter Boyke.
Dilansir dari Wikipedia, Parafilia sendiri adalah pengalaman berbentuk rangsangan seksual yang hebat terhadap benda-benda, situasi, fantasi, perilaku, atau individu tak biasa.
Menurut DSM-5 (Diagnostic dan Statistical Manual of Mental Disorders) yang ditetapkan oleh APA (American Psychiatric Association, Parafilia berhubungan dengan gangguan emosional yang melibatkan perilaku, dorongan, atau fantasi.
Orang dengan parafilia cenderung memiliki ketertarikan seksual pada objek tertentu yang tak biasa, bahkan terkesan menyimpang.
Masih belum diketahui pasti penyebab dari kelainan seksual ini. Namun beberapa orang dianggap lebih mudah mengidap parafilia. Misalnya orang-orang dengan gangguan harga diri, manajemen kemarahan, kesulitan menunda kepuasan, kemampuan berempati yang buruk, dan pengetahuan yang salah.
Beberapa kasus penderita parafilia juga mengalami gangguan kepribadian lain seperti penggunaan obat terlarang, gangguan kecemasan, dan sebagainya.
Berikut beberapa penyimpangan seksual yang masuk dalam jenis parafilia :
1. Voyeuristic Disorder
Salah satu perilaku seks menyimpang di mana seseorang mendapatkan kepuasaan ketika mengintip orang tanpa busana atau sedang melakukan aktivitas pribadi.
Penderita mengalami gairah seksual yang berulang dan intens (fantasi, dorongan atau perilaku) dengan mengamati orang yang telanjang atau mendapat kepuasan ketika proses melepas pakaian atau sedang dalam aktivitas seksual yang berlangsung selama 6 bulan. Penderita harus minimal berusia 18 tahun.
2. Exhibitionistic Disorder
Seseorang dengan exhibitionistic disorder memiliki fantasi seks yang mendorong gairah seksual secara berulang dan intens dengan mengekspos kelamin ke orang asing.
Terkadang rangsangannya akan semakin kuat ketika orang lain meresponsnya dengan kaget atau berteriak.
3.Frotteuristic Disorder
Penderita mengalami gairah seksual yang berulang dan intens (fantasi, dorongan, atau perilaku) yang melibatkan sentuhan dan gesekan terhadap orang lain.
Dapat dikatakan mengalami Frotteuristic disorder jika gejalanya menetap selama 6 bulan.
Secara umum, orang dengan frotteuristic disorder akan melampiaskan gairahnya di tempat umum, misalnya seperti di angkutan umum yang ramai dan sesak. Mereka akan menggesekkan kemaluannya pada penumpang lain.
4. Sexual Masochism Disorder
Jenis parafilia yang satu ini cenderung unik dibandingkan dengan yang lain karena penderita dengan sexual masochism disorder dapat mencapai puncak gairah ketika dirinya sendiri merasa tersakiti dengan disiksa, dihina, dipukuli selama berhubungan intim.
5.Sexual Sadism Disorder
Penderita sexual sadism disorder mendapatkan kepuasan seksual dengan memberi rasa sakit baik secara fisik atau psikologi pada pasangan ketika bercinta.
Misalnya seperti mempermalukan, menyakiti, memukul, atau mengikat orang lain.
6. Pedophilic Disorder
Kategori parafilia ini menimpa anak-anak menjadi korbannya untuk dijadikan objek fantasi guna mencapai puncak kenikmatan.
Banyak menimpa anak atau anak praremaja (umumnya ≤13 tahun).Penderita berusia minimal 16 tahun dan setidaknya 5 tahun lebih tua dari korban, mereka yang ada di masa remaja akhir yang terlibat dalam hubungan seksual yang sedang berlangsung dengan anak berusia 12 atau 13 tahun dikecualikan.
7. Fetishistic Disorder
Fetishistic disorder manjadi salah satu kategori parafilia yang menjadikan benda mati atau objek di luar organ seksual guna membangkitkan gairah seksual.
Fetish tidak terbatas pada pakaian wanita yang digunakan dalam cross-dressing (seperti pada gangguan transvestic) atau perangkat yang dirancang untuk stimulasi genital (misalnya, vibrator).
8. Transvestic Disorder
Transvestic disorder termasuk kategori parafilia yang memiliki kepuasan seksual dengan berfantasi menggunakan pakaian lawan jenis (cross-dressing)
Editor : Miftahudin