JAKARTA, iNewsTegal.id - Fakta menatik fenomena ular langit merayap di permukaan matahari. Ular betulan kah? Satelit pengamat matahari atau Solar Orbiter yang dimiliki European Space Agency (ESA) merekam kejadian menarik yang terjadi di permukaan matahari.
Fenomena menarik terjadi di matahari baru-baru ini, Ular langit tertangkap kamera merayap di permukaan matahari. Saat merekam kegiatan harian matahari, kamera Solar Obiter ESA menangkap adanya gerakan yang menarik dari satu sisi matahari ke sisi lain.
Gerakan itu seperti ular yang merayap, hanya saja menurut ESA jangan diartikan ular itu secara harfiah. Gerakan yang seperti ular merayap itu tidak lain adalah proses energi intens yang terjadi di atmosfer matahari.
Saat itu gas atmosfer dingin tertembak oleh medan magnet matahari yang kemudian membuat plasma dingin itu bergerak merayap dengan cepat. ESA memperkirakan "ular" yang merayap itu bergerak dengan kecepatan 170 kilometer per detik.
Fenomena unik itu sendiri berhasil tertangkap kamera dengan melakukan time lapse video aktivitas matahari. David Long, analis ruang angkasa dari Mullard Space Science Laboratory (UCL) mengatakan fenomena luar biasa itu terjadi karena kondisi gas di atmosfer matahari yang bervariasi.
Menurutnya semua gas di atmosfer Matahari adalah plasma. Suhu matahari yang panasnya sangat ekstrem, lebih dari satu juta derajat, membuat elektron bisa terlepas dari atomnya.
Di antara kondisi itu bisa terjadi letusan besar yang disebut coronal mass ejections. Saat itu sejumlah besar plasma terlempar ke luar angkasa.
Ular langit yang merayap di matahari menurutnya adalah plasma dingin yang mengikuti filamen surya. Ular langit itu terlihat merayap karena adanya busur plasma.
Kondisi itu yang memungkinkan ular langit terlihat melintasi permukaan matahari yang menghubungkan dua bagian yang jauh. Dalam video yang diunggah oleh ESA gerakan ular langit itu seperti gas putih yang merayap dari bagian bawah matahari ke bagian atas.
"Medan magnet membuat plasma dingin mengalir dari satu sisi ke sisi lain. Jadi Anda mendapatkan perubahan arah ini,” kata David Long.
Dalam keterangan resmi ESA mengatakan hadirnya fenomena ular langit, filamen, dan lontaran massa koronal bukanlah hal yang sangat kebtulan. Mereka saat ini mengaku berupaya menyelidiki bagaimana ketiganya terkait.
Apalagi detektor Partikel Energetik di Solar Orbiter mencatat bahwa fenomena itu merupakan partikel energik matahari paling intens yang pernah mereka amati.
Editor : Miftahudin