get app
inews
Aa Text
Read Next : Paslon Walkot dan Wawalkot Tegal 02 Dedy-Iin Umumkan Kemenangan 46,44 Persen

Pertahankan Seni Burok dari Arus Modernisasi, DPRD Jateng Gelar Laras Budaya

Jum'at, 11 Februari 2022 | 15:55 WIB
header img
Prihatin dengan kondisi berkebudayaan dan berkesenian yang kian digempur modernisasi (Foto: Ist)

BREBES, iNews.id - Prihatin dengan kondisi berkebudayaan dan berkesenian yang kian digempur modernisasi, DPRD Provinsi Jawa Tengah berupaya untuk mempertahankan tradisi warisan leluhur ini. Dialog kebudayaan pun digelar dengan mengundang para seniman burok. Dialog kebudayaan digelar di SMK Larenda Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, Jumat (11/2/2022). 

Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sarei Abdul Rosyid mengatakan, kesenian tradisional saat ini menghadapi tantangan yang cukup berat. Termasuk kesenian burok yang berasal dari Kabupaten Brebes. Di samping karena gempuran modernisasi, kesenian ini juga mati suri akibat dampak dari pandemi Covid-19. 

"Selama dua tahun ini memang ada pembatasan kegiatan masyarakat yang mengundang kerumunan. Termasuk kesenian burok yang selama dua tahun ini tidak diizinkan pentas oleh pemerintah untuk menggelar pertunjukan dalam event apapun," kata Sarei saat dialog Laras Budaya di SMK Larenda.

Dalam dialog itu, Sarei pun menyampaikan pengalamannya terkait kesenian burok saat masih disambut antusias oleh masyarakat Brebes. Ia mengungkapkan, kesenian burok mendapat sambutan antusias dari mssyarakat dari berbagai event, di antaranya hajatan dan sedekah laut. Sebagai asli warga Desa Kluwut Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, Sarei pun pernah merasakan menaiki burok saat sunatan. 

"Dulu sambutan masyarakat terhadap kesenian burok ini sangat antusias. Begitu ada masyarakat yang hajatan dan ada pertunjukan burok, masyarakan langsung berkumpul untuk menonton," lanjut Sarei. 

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Brebes, Wijanarto mengatakan, di Kabupaten Brebes ada sekitar 400 an kelompok seni burok. Keberadaan mereka saat ini tergerus arus modernisasi dan harus tetap mempertahankan seni tradisi warisan nenek moyang ini. Kesenian burok menurutnya adalah akulturasi kebudayaan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat. 

"Di Brebes sepanjang pantura itu ada sekitar 400an kelompok burok. Burok memang seni tradisi masyarakat pesisiran utara yang merupakan akulturasi kebudayaan Jawa Tengah dan Jawa Barat," kata Wijanarto. 

Lebih lanjut, seorang seniman burok, Dastam mengungkapkan, sejak pandemi Covid-19, selama dua tahun ini berbagai kegiatan kesenian termasuk seni burok tidak diizinkan  untuk pertunjukan. Hal ini berdampak pada penghasilan para seniman yang turun drastis karena tidak ada job pentas burok. Para seniman burok ini pun terpaksa beralih pekerjaan. 

"Selama dua tahun ini sepi. Kami beralih pekerjaan seperti dagang bertani dan lainnya. Memang kondisi ini sangat memprihatinkan bagi kami," tandasnya.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut