BREBES, iNews.id - Selain menyiapkan "pasukan darat", Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa, organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga menyiapkan "pasukan udara" atau media sosial untuk pencapresan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar pada 2024 mendatang.
Pasukan ini disiapkan sejak acara acara Training of Trainer Nasional Akademi Kader Militan (Akmil) DKN Garda Bangsa di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta, Rabu (1/12/2021) lalu. Garda Bangsa di Kabupaten Brebes telah menyiapkan dua ribu pasukan udara yang siap untuk terlibat dalam pencapresan Gus Muhaimin.
"Garda Bangsa Brebes siap menerjunkan 2000 kader militan untuk mensukseskan pencapresan Gus Muhaimin sebagai presiden 2024. Mereka akan bertugas untuk menyuarakan kepada masyarakat bahwa PKB punya calon untuk presiden masa depan," kata Ketua DPC Garda Bangsa kabupaten Brebes, Absori, Minggu (13/2/2022).
Absori melanjutkan, "pasukan udara" ini akan digenjot untuk melakukan pengenalan Gus Muhaimin sebagai calon presiden 2024. Karena kader militan Garda Bangsa ini mayoritas adalah generasi milenial yang lebih memahami tentang teknologi. Mereka nantinya akan memanfaatkan media sosial.
"Media sosial akan kita genjot untuk menyuarakan kepada masyarakat pencapresan Gus Muhaimin," tambahnya.
Sementara itu, Ketua DKN Garda Bangsa Abdul Aziz saat ditemui di sela acara Muscab Garda Bangsa Kabupaten Brebes (Minggu, 13/2/2022) menyampaikan, semua kader Garda Bangsa harus turun ke bawah untuk menguatkan silaturahmi yang menjadi solusi bagi kebutuhan masyarakat. Apalagi Kabupaten Brebes menyandang predikat kemiskinan ekstrem.
"Kita harus memberikan solusi untuk menangani kemiskinan karena Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Brebes belum memberikan solusi untuk penanganan kemiskinan ekstrem di Brebes. Masyarakat hanya diberi pelatihan-pelatihan saja," katanya.
Dia melanjutkan, pasukan udara ini akan mendapatkan pelatihan untuk penguasaan media sosial melalui Akademi Kader Militan (Akmil) DKN Garda Bangsa. Dengan pasukan udara ini, pihaknya juga akan melakukan silaturahmi dengan masyarakat untuk mencari solusi apa yang menjadi kebutuhan mereka.
"Termasuk terkait dengan penanganan kemiskinan ekstrem ini. Apa yang sudah masyarakat dapatkan dari upaya pemerintah dalam menangani kemiskinan ekstrem," tandasnya.
Editor : Miftahudin