Sekda Kota Tegal Apresiasi Karya Hasil Olah Sampah TBM Sakilakerti

TEGAL, iNews.id - Hasil kerajinan dari sampah plastik menjadi vas bunga lengkap dengan karangan bunganya dan bros, serta minyak jelantah yang diolah menjadi lilin karya ibu-ibu wali murid Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sakila Kerti Pantai Alam Indah (PAI) dan ibu-ibu Kelurahan Mintaragen, membuat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal, Johardi bangga dan takjub.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Kota Tegal Johardi, saat menerima hasil karya olah sampah dari Pengelola TBM Sakila Kerti, di Ruang Kerja Sekda Kota Tegal, Rabu (2/3/2022).
Johardi menyebut tak ada yang menyangka dari sampah plastik dibuat menjadi karangan bunga, gelas sterofoam bekas minum, dan tutup botol yang menjadi bros cantik. Kemudian vas bunga dari gelas sterofoam bekas hingga minyak jelantah dengan campuran bahan kimia lain yang disulap menjadi lilin.
"Pemberdayaan orang tua murid, warga kampung pesisir Kelurahan Mintaragen dan siswa kejar paket TBM Sakila Kerti patut menjadi contoh. Pemanfaatan sampah yang sukar diurai tanah seperti plastik dan sterofoam menjadi kerajinan yang cantik bisa juga menjadi peluang usaha, "ujar Johardi.
Johardi menuturkan, dari sampah yang tidak ada nilainya, namun setelah menjadi kerajinan bisa memiliki nilai rupiah. "Pemanfaatan sampah menjadi barang bernilai akan terus ditularkan ke masyarakat lain. Sehingga jumlah sampah di Kota Tegal akan semakin terkurangi dengan banyaknya kegiatan pemanfaatan sampah, " terangnya.
Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (P2NF) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal, Dewi Umaroh mengatakan sampah plastik, botol plastik, sterofoam dan minyak jelantah ternyata mampu disulap orang tua murid dan ibu-ibu di Kelurahan Mintaragen.
"Itu bisa menjadi peluang usaha sekaligus turut mengurangi jumlah sampah rumah tangga, " ujarnya.
Kepala Bidang Pembinaan dan Penataan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal, Yulia Herawati, berharap mereka yang sudah mahir membuat kerajinan dari bahan sampah, bisa menjadi agen perubahan di wilayahnya. "Saya minta mereka mengajak masyarakat lainnya untuk mulai memilah sampah dan membuat kerajinan dari bahan sampah, " pinta Yulia Herawati.
Pengelola TBM-PKBM Sakila Kerti, Yusqon menjelaskan, selain fokus pada pendidikan, Sakila Kerti juga turut memberdayakan masyarakat. Tidak hanya orang tua murid saja, tetapi juga melibatkan ibu-ibu pesisir di RW 11 Kelurahan Mintaragen.
"Sebelum mampu menghasilkan karya yang bagus dan cantik, mereka telah melalui pelatihan-pelatihan pengolahan limbah dan sampah yang sudah dilaksanakan Sakila Kerti PAI beberapa waktu lalu dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes).
"Harapannya dengan ilmu yang didapat setelah pelatihan, tidak adalagi sampah-sampah yang menggunung, namun gunungan rejeki dari hasil olah sampah menjadi ladang usaha untuk kesejahteraan masyarakat, " harap Yusqon.
Editor : Miftahudin