Wali Kota Tegal Hadiri Konferensi Kota Toleran 2025 di Singkawang

Tegal, iNewstegal.id -  Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, menghadiri Konferensi Kota Toleran (KKT) pertama yang digelar oleh Setara Institute di Kota Singkawang, Kalimantan Barat pada 15 - 16 November 2025.

Konferensi tersebut merupakan forum strategis yang mengusung tema memperkuat inisiatif dan kolaborasi dalam membangun ekosistem toleransi di berbagai kota di Indonesia. 

Baca Juga

256 Peserta Ikuti Lomba Layangan Aduan Terbuka

Selain Wali Kota, rombongan dari Kota Tegal juga meliputi Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Tegal, Drs. H. Ahmad Firdaus Muhtadi, dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tegal, Budi Saptaji, S.STP, M.Si. 

Kehadiran mereka dalam acara Welcome Dinner pada malam pertama (15 November) di Ballroom Hotel Swiss-Belinn Singkawang menunjukkan betapa pentingnya momen tersebut sebagai ajang silaturahmi sekaligus pertukaran gagasan.

Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada semua delegasi yang hadir. Ia menyoroti pentingnya konferensi ini bukan sekadar sebagai pertemuan seremonial, melainkan sebagai wujud nyata komitmen menjaga kerukunan dan keberagaman.

Baca Juga

297 Atlet Tenis Yunior Ikuti Kejurnas Walikota Tegal Cup XIV Tahun 2022

Salah satu momen simbolis acara adalah pemberian cenderamata kepada para kepala daerah yang hadir, sebagai tanda persahabatan dan kolaborasi. Dalam kesempatan itu, Wali Kota Singkawang menyerahkan cenderamata khas kepada Wali Kota Tegal, Dedy Yon.

Dedy Yon menyatakan bahwa keikutsertaannya di KKT Singkawang menjadi bagian dari upaya Kota Tegal untuk belajar dari praktik-praktik toleransi di kota lain. Ia berharap pengetahuan dan pengalaman yang dibawa pulang dari konferensi ini dapat diterapkan di Tegal, khususnya dalam memperkuat kerukunan antarwarga dengan latar belakang agama, etnis, dan budaya yang berbeda.

Menurut Wali Kota Singkawang, konferensi ini bisa menjadi momentum penting untuk memperdalam kerja sama antardaerah, serta berbagi strategi pembangunan yang inklusif dan toleran.

Editor : Rebecca