SALATIGA, iNews.id - Harga telur ayam ras di Kota Salatiga alami kenaikan, pedagang di pasar mulai mengeluh. Pasalnya saat ini, harga telur ayam berada di kisaran antara Rp26.000 hingga Rp26.500 per kilogram.
Kenaikan harga telur ini dikeluhkan oleh pelaku usaha warung makan. Sebab mereka tidak bisa serta merta menaikkan harga jual masakan telur demi menjaga pelanggan.
"Sekarang harga sebagian besar bahan baku masakan naik. Kalau harga jual dinaikkan, ada kemungkinan pelanggan akan berkurang. Karena itu, saya memilih untuk tidak menaikkan harga makanan meski pendapatan berkurang," kata salah seorang pemilik warung makan di jalan lingkar selatan Salatiga. Soimah, Jumat (3/6/2022).
Dia mengatakan, pedagang tidak bisa berbuat banyak saat harga bahan baku naik. Yang bisa dilakukan hanya pasrah dan menjaga pelanggan agar setiap hari dagangan bisa habis.
"Kalau dibilang untung, ya masih ada keuntungan meski pendapatan menurun dibanding saat harga bahan baku normal. Yang penting modal bisa berputar," ujarnya.
Dia berharap, harga bahan baku bisa cepat turun dan stabil. Sebab di tengah kondisi ekonomi yang terbilang masih sulit pedagang tidak mungkin menaikkan harga jual.
"Pelanggan saya mayoritas pekerja harian seperti sopir dan lainnya. Saya juga harus bisa memahami kondisi pelanggan agar usaha ini bisa tetap berjalan," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang sembako di Pasar Blauran Salatiga Rusminah (43) mengatakan, kenaikkan harga telur terjadi sejak dua pekan lalu. Setelah lebaran, harga turun menjadi Rp23.000 per kilogram dan bertahan hingga beberapa pekan.
"Setelah itu, naik lagi dan saat ini harga ecerannya Rp26.500 per kilogram," katanya. Dia mengaku tidak tahu persis penyebab kenaikan harga telur.
"Penyebab saya tidak tahu. Sebab permintaan juga konsumen juga normal," ujarnya.
Editor : Miftahudin