BANJARNEGARA, iNews.id - Pedagang warung makan di Kabupaten Banjarnegara menjerit lantaran harga cabai mencapai Rp 100.000 per kilogram. Untuk menghindari kerugian, pedagang makanan memilih mengurangi penggunaaan cabai sebagai bumbu dan menaikkan harga makanan.
Pemilik warung makan harus putar otak guna menyiasati harga cabai yang meroket. Terutama warung yang menyajikan makanan pedas dengan berbahan cabai rawit merah.
Seperti sebuah warung makan di Kelurahan Krandengan, Banjarnegara, saat ini memilih mengurangi penggunaan cabai sebagai bumbu sayuran.
“Biasanya dalam setiap memasak sayur, penggunaan bisa mencapai 30 cabai. Namun sekarang dikurangi,” kata juru masak warung, Sri, Sabtu (11/6/2022).
Selain itu, untuk menghindari kerugian pedagang juga memilih menaikkan harga sayuran sebesar Rp1.000. Harga terpaksa dinaikkan akibat mahalnya cabai dan sejumlah sayur di pasaran.
Saat ini, hampir semua jenis cabai mangalami kenaikan harga di pasaran. Harga cabai rawit merah yang tembus Rp100.000 semula harganya Rp50.000 per kilogram.
Cabai merah kriting dari Rp40.000 naik menjadi Rp50.000 per kilogram. Cabai rawit hijau naik dari Rp30.000, naik menjadi Rp35.000 per kilogram. Cabai hijau dari Rp40.000 naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Pemilik warung makan berharap pemerintah bisa menangani kelangkaan stok cabai di pasaran. Dengan demikian, pasokan kembali lancar dan harga kembali normal.
Editor : Miftahudin