JAKARTA, iNews.id -
Uang zaman dulu atau jadul kerap menjadi incaran para kolektor. Meskipun sudah tidak bisa digunakan untuk transaksi, namun uang zaman dulu justru banyak di cari.
Selain untuk koleksi, uang zaman dulu biasanya di cari sebagai salah satu ornamen pada mahar pernikahan.
Meskipun susah ditemukan dan harganya selangit, peminat uang kuno ini, terutama uang kertas, sangat banyak.
Berikut ini adalah deretan uang kertas kuno di Indonesia dan dunia dengan harga fantastis, dihimpun Litbang MNC Portal Indonesia (MPI) dari berbagai sumber, Rabu (6/7/2022):
1. Uang Kertas Rp100 (Indonesia)
Uang kertas pecahan Rp100 berwarna merah terang dengan gambar perahu layar digunakan masyarakat Indonesia sejak 28 Desember 1992. Namun, penggunaannya resmi dihentikan oleh pemerintah pada tahun 2000. Meskipun sudah bukan merupakan alat pembayaran yang sah, uang tersebut masih banyak diburu masyarakat hingga kini.
Apabila anda ingin mendapatkannya, siapkan dana mulai dari Rp10 ribu hingga ratusan ribu rupiah untuk mendapatkannya. Menurut penelusuran tim Litbang MPI, uang ini dijual dengan harga sampai Rp300 ribu per lembarnya di beberapa toko daring.
2. Uang Kertas 1.000 Gulden (Hindia-Belanda)
Uang kertas sebagai alat pembayaran yang sah telah ada sejak masa kolonial Belanda. Salah satunya adalah uang kertas dengan nilai 1.000 gulden.
Uang kertas ini memiliki gambar wayang dan dikeluarkan langsung oleh De Javasche Bank pada sekitar tahun 1933 hingga 1939. Uang kertas itu kini dijual sangat tinggi, berkisar Rp20 juta.
Bahkan, banyak sumber lain yang mengatakan bahwa uang kertas pecahan 1.000 gulden ini bisa didapat dengan harga Rp100 juta per lembarnya.
De Javasche Bank merupakan bank swasta milik pemerintah Hindia-Belanda yang memiliki peran cukup besar dalam membantu perekonomian dalam negeri. De Javasche Bank ditetapkan sebagai bank sirkulasi dengan fungsi mengatur sistem moneter. Hal itulah yang membuat bank tersebut memiliki tugas utama dalam penerbitan mata uang.
BACA JUGA
Astaga! 56 Persen Remaja bawah umur di Bandung Sudah Tidak Perawan
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait