Kisah Inspiratif: Kesuksan Pemilik Air Asia Tony Fernandes Berawal dari Industri Musik

Mohammad Yan Yusuf
kisah Tony Fernandes begitu menginsipirasi, sebab lewat tangan dinginnya penerbangan murah terwujud. (Foto: DOK.iNews)

JAKARTA, iNews.id - kisah inspiratif kesuksean pemilik Air Asia Tony Fernandes, berawal dari kegagalannya dalam dunia kerja di bidang industri musik.

kisah Tony Fernandes begitu menginsipirasi, sebab lewat tangan dinginnya penerbangan murah terwujud.

Selain itu, kisah sukses pemilik Air Asia bisa menjadi bahan acuan Anda dalam memulai usaha Anda.

Lalu bagaimana cerita kisah sukses pemilik Air Asia? Simak penjelasan yang berhasil kami himpun dari berbagai sumber terpercaya. 

Berawal dari Musik

Ketika industri musik gagal beradaptasi dengan internet, Tony Fernandes memutuskan untuk berhenti bekerja.

Ia meninggalkan pekerjaannya untuk mewujudkan impian masa kecilnya, membangun maskapai penerbangan murah pertama di Asia.

Ia lantas membeli Air Asia dari pemerintah Malaysia pada September 2001 hanya 25 pence atau sekitar Rp3.500.

Sekalipun demikian, ia tidak memiliki pengalaman menjalankan perusahaan penerbangan.

Beruntung dirinya dikelilingi tim pemasaran yang handal.

Memahami Potensi Pasar

"Kami melihat pasar dan berpendapat bila harga tiket dipangkas 50%, maka akan ada potensi pasar yang sangat besar," kata Fernandes.

Potensi pasar ini menjadi incaran Fernandes dan perusahaan ini terus berkembang.

Barulah di tahun 2002, Air Asia memulai bisnis ini dengan dua pesawat dan sekarang memiliki 86 pesawat yang menerbangkan sekitar 30 juta orang ke seluruh dunia.

Dua perusahaan

Setelah sukses dengan penerbangan jarak dekat, Air Asia memperluas jangkauan dengan melayani penerbangan jarak jauh dengan maskapai baru Air Asia X.

Fokus perusahaan baru ini berbeda dengan Air Asia, satu untuk melayani rute penerbangan jarak dekat dan satu lagi untuk penerbangan jarak jauh.

Manajemen kedua perusahaan juga terpisah, ada dua tim marketing dan merk dagang yang berbeda antara Air Asia dan Air Asia X.

"Kami memiliki dua tim kru pesawat, dua tim pilot dan teknisi. Jadi sangat berbeda tetapi saling membutuhkan, tanpa menjadi parasit dan menjadi lebih baik dibandingkan yang lain," jelas Fernandes.

Disamping itu, dua maskapai penerbangan ini memiliki kesamaan, efesiensi merupakan kunci untuk mendapatkan keuntungan dan menjamin margin keuntungan yang sehat.

Mimpi Terwujud

Keinginan Fernandes di masa kecil untuk memiliki maskapai penerbangan murah, bermula ketika dia masih belajar di sekolah asrama di Inggris Selatan.

Keinginan untuk pulang ke kampung halamannya ke Malaysia di waktu liburan tidak dapat dilakukan karena harga tiket pesawat yang mahal.

"Saya selalu bermimpi memiliki maskapai penerbangan jarak jauh yang murah," kenang Fernandes.

Karenanya, untuk penerbangan pertama pesawat Air Asia X, dirinya menolak untuk meluncurkannya di Australia dan Cina dan semua orang menganggap itu kuno. 

Namun ia ingin, penerbangan pertama saya dari London ke Kuala Lumpur.

"Itu sangat menyentuh bagi saya 35 tahun kemudian," kata Fernandes.

Karyawan dan penumpang

Selama beberapa hari dalam setiap bulan, dia akan bekerja di lapangan atau bersama awak kabin di pesawat.

Termasuk ketika mengganti pesawat dari jenis 737 ke Airbus, Air bus lebih tinggi dari landasan dan kru saya mengatakan kita butuh belt loaders (kendaraan pengangkut barang). 

Dan harganya sekitar satu juta dolar. 

"Kami memutuskan untuk memasukan tas-tas secara manual," tutur pria yang dekat dengan pengusaha Inggris Richard Branson tersebut.

Metode manual ini dihapus ketika Fernandes bekerja di lapangan dan membantu memasukkan barang ke pesawat Airbus.

Ia mengaku hampir sakit pinggang gara-gara memasukkan barang secara manual.

"Andai saja saya tetap memaksakan cara manual, maka akan ada banyak orang yang sakit pinggang," katanya.

Fernandes mengatakan bagi dia karyawan adalah yang utama, kemudian nomor dua konsumen.

"Jika Anda memiliki pekerja yang bahagia mereka akan menjaga konsumen Anda."

Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan uang yang Anda inginkan di dunia ini dan mendapatkan ide brilian tetapi jika tidak memiliki karyawan.

Itulah cerita kisah sukses pemilik Air Asia. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda. 
 

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network