BREBES, iNews.id – Dua desa di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes terisolasi setelah jalan penghubung kedua desa itu nyaris putus terkena longsor, Jumat (10/12/2021).
Longsor yang menggerus jalan utama penghubung kedua desa itu terjadi setelah wilayah selatan Brebes itu diguyur hujan deras semalaman. Akibatnya, Sungai Cigunung yang membelas kedua desa meluber dan airnya menggerus bagian bawah jalan.
Dampaknya, jalan penghubung antara Desa Ciputih dengan Desa Gandoang dan Desa Kadumanis longsor sepanjang 30 meter. Jalan yang semula memiliki lebar 3 meter, kini tersisa sekitar 1 meter.
Anggota Kodim 0713 Brebes, Serma Wartono mengatakan, jalur ini merupakan jalan utama penghubung antardesa. Usai kejadian, kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Untuk sementara, hanya sepeda motor dan pejalan kaki yang boleh melintas.
"Kondisinya cukup berbahaya, karena tebingnya memiliki kedalaman sampai 4 meter. Badan jalan juga retak-retak," kata Wartono, Jumat (10/12/2021).
Jalan yang longsor mengakibatkan aktivitas warga terhambat. Mereka khawatir melintas karena badan jalan yang tersisa juga penuh dengan retakan.
"Sebenarnya ada jalan lain, tapi itu jalan desa. Tapi untuk kegiatan harian selalu melewati jalan ini,” ucapnya.
Kepala Desa (Kades) Gandoang, Warkono mengatakan, jalan rawan putus bila terus menerus tergerus air sungai. Warga di Dusun Tangerang, Desa Ciputih dan Desa Gandoang bisa terisolasi bila jalan putus total.
"Ada jalan desa alternatif di Desa Ciputih hasil TMMD, tapi kondisinya masih batu dan sirtu. Cuma jalurnya lebih jauh karena melingkar,” kata Warkono.
Pihaknya berharap Pemkab Brebes segera melakukan perbaikan mengingat jalan merupakan akses utama warga.
Nono (38) salah satu warga mengaku takut bila melewati jalan itu. Namun dirinya terpaksa melintas untuk kegiatan harian. "Banyak retakan, jalannya sempit dan berada persis di atas sungai Cigunung," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Brebes, Sutaryono mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi untuk penanganan masalah itu. Menurutnya, jalan perlu digeser menjauh dari tebing sungai agar aman. Hanya saja, penggeseran akan mengenai lahan warga.
"Solusinya adalah digeser menjauh dari tebing. Hanya saja akan mengenai tanah masyarakat. Ini perlu dirembug dengan pihak desa. Kalau pemilik boleh, kami akan siapkan alat berat untuk membangun jalan baru,” kata Sutaryono.
Editor : KastolaniMarzuki
Artikel Terkait