TEGAL, iNews.id - Revitalisasi pelabuhan diperlukan untuk mengantisipasi sekaligus mencegah terjadinya kebakaran kapal di pelabuhan Tegal, Jawa Tengah. Sempitnya pelabuhan dan pintu keluar ke laut lepas yang sempit, sangat menyulitkan untuk kapal keluar jika terjadi kebakaran.
Hal itu disampaikan Wakil Walikota (Walkot) Tegal M. Jumadi, menanggapi kerap terjadinya kebakaran kapal di pelabuhan Tegal, seperti yang terjadi Sabtu (29/1) yang menghanguskan belasan kapal nelayan.
"Revitalisasi pelabuhan itu saya kira merupakan salah satu solusi untuk menghindari terjadinya kebakaran kapal nelayan seperti yang baru saja terjadi kemarin," ujar Jumadi, Minggu (30/1/2022).
Jumadi menuturkan, terjadinya kebakaran yang menghanguskan belasan kapal nelayan, karena kondisi pelabuhan yang tidak representatif. Antara lain karena Area pelabuhannya yang sempit sehingga tidak bisa menampung kapal-kapal nelayan yang banyak dan letaknya berimpitan ketika bersandar di pelabuhan.
"Sehingga jika ada salah satu kapal nelayan yang terbakar, langsung apinya merembet ke kapal-kapal lainnya. Sementara untuk mengevakuasi kapal untuk menjauh dari kapal yang terbakar, sulit karena tadi area pelabuhan yang sempit dan pintu keluar ke laut juga sempit," terang Jumadi.
Jumadi menyebut selain merevitalisasi pelabuhan menjadi lebih luas dan representatif dengan pasilitas yang memadai, hal yang tidak kalah penting adalah kesiapsiagaan para pemilik kapal dalam melengkapi sarana alat pemadam kebakaran pada setiap kapal.
"Seharusnya pada setiap kapal nelayan ada tersedia alat pemadam kebakaran, sehingga jika seewaktu-waktu kapal terbakar bisa langsung dipadamkan, tidak menunggu mobil pemadam kebakaran," ucap Jumadi
Menurut Wawalkot Tegal hal yang kalah penting untuk diperhatikan, jika kapal sedang tidak melaut atau bersandar di pelabuhan, harus ada yang menjaganya agar jika terjadi kebakaran bisa langsung ditangani atau setidaknya bisa cepat meminta pertolongan.
"Yang terjadi pada kebakaran kapal kemarin, ternyata kapal-kapal nekayan itu ketika bersandar di pelabuhan tidak ada penjaganya," ungkapnya.
Seperti diketahui, sekurangnya 17 kapal nelayan di Pelabuhan Tegal, hangus terbakar. Meski tidak memakan korban jiwa, kerugiannya mencapai milyaran rupiah. Upaya pemadaman mengalami kesulitan, karena letak kapal yang berimpitan.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait