KOTA TEGAL, iNews.id - Perekonomian Kota Tegal pada awal tahun 2024 menunjukkan arah optimis. Dari sisi konsumsi, terdapat penguatan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dalam Survei Konsumen di level optimis (130,4), masih di level yang sama apabila dibandingkan rata-rata triwulan IV- 2023 yang sebesar 133. Selaras dengan hal tersebut, dari sisi aliran kas, terjadi kecenderungan peningkatan aliran kas keluar (outflow) secara gradual.
"Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, KPW BI Tegal memperkirakan akan terjadi peningkatan outflow yang lebih dalam seiring peningkatan kebutuhan uang tunai. Untuk merespon hal tersebut telah disiapkan Uang Layak Edar (ULE) untuk memenuhi kebutuhan uang masyarakat jelang Idul Fitri 1445 H," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Marwadi saat acara Funtastic Qris di Komplek Alun-alun Kota Tegal, Sabtu (24/2/2024) malam.
Marwadi menjelaskan, kebijakan Bank Indonesia terbaru dalam Pemenuhan Kebutuhan Uang untuk kondisi saat ini Perbankan dihimbau untuk mengoptimalkan Re-Sirkulasi/ Penggunaan ULE, sedangkan untuk Periode Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) Tahun 2024 perbankan dihimbau dalam memenuhi Kebutuhan Uang kepada Masyarakat dengan kombinasi HCS + ULE. Pengedaran ULE dimaksud dilakukan perbankan langsung maupun kegiatan kas keliling Bank Indonesia dengan mekanisme pemesanan melalui aplikasi PINTAR.
Adapun penukaran ULE dilayani melalui perbankan di 44 kantor cabang yang tersebar di seluruh wilayah kerja. "KPW BI Tegal juga menghimbau masyarakat untuk senantiasa berbelanja bijak terutama pada saat periode jelang hari besar keagamaan nasional agar harga-harga barang tetap terjaga. Masyarakat juga diharapkan untuk senantiasa menggunakan sarana pembayaran non-tunai dalam bertransaksi salah satunya menggunakan QRIS. QRIS telah menjadi game changer dalam sistem pembayaran di Indonesia terutama pada saat pandemi COVID-19," terang Marwadi.
Fitur QRIS kata Marwadi terus dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat dengan menghadirkan QRIS cross border antar negara dan QRIS Tuntas, QRIS cross border memungkinkan pelaksanaan transaksi QRIS antar negara, dengan adanya QRIS cross border pembayaran ritel antar negara dapat dilakukan baik secara inbound maupun outbound Inbound artinya turis negara mitra membayar menggunakan aplikasi negaranya dengan memindai QRIS di aplikasi Indonesia.
"Outbound artinya turis Indonesia membayar menggunakan aplikasi pembayaran Indonesia dengan memindai QR code pada merchanty di negara mitra. QRIS cross border saat ini bisa digunakan di negara Thailand, Malaysia, dan Singapura. Ke depan, QRIS cross border akan diperluas di negara Jepang, Sementara itu, dengan adanya QRIS Tuntas, masyarakat dapat melakukan transaksi tarik tunai, transfer, dan setor tunai," ujarnya.
Bank Indonesia terus mendorong digitalisasi Sistem Pembayaran baik melalui QRIS maupun kanal non-tunai lainnya melalui sinergi dengan pemerintah dan perbankan. Perkembangan transaksi menggunakan QRIS di Kota Tegal tercatat semakin meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah transaksi QRIS yang tercatat sebesar 298,31 ribu transaksi pada Januari 2024 atau meningkat sebesar 192,89 persen (yoy). Sejalan dengan hal tersebut, nominal transaksi QRIS Kota Tegal mencapai Rp33,21 Miliar atau meningkat sebesar 166,67 persen (yoy). Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan awareness masyarakat dalam bertransaksi non- tunai melalui QRIS bagi masyarakat di Kota Tegal.
"Ke depan, Bank Indonesia terus mendorong transaksi non-tunai utamanya menggunakan QRIS bagi pembayaran ritel agar transaksi masyarakat semakin CEMUMUAH (cepat, mudah, murah, aman, dan handal). Keberadaan QRIS berpotensi untuk menurunkan risiko kerugian karena. Uang palsu, transaksi tercatat di history, building credit profile bagi merchant untuk akses penambahan modal ke perbankan, serta meningkatkan transaksi penjualan karena kemudahan yang ditawarkan," tutup Marwadi.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait