"Kami hanya memastikan dengan turun kebawah kita ingin memastikan apa itu betul atau tidak, dan kebetulan sekali kita mendapatkan fakta bahwa dilapangan itu tidak sesuai," ucapnya.
Faruq-Ashim jelas bahwa Smart City di Kota Tegal yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kota akan dimaksimalkan menjadi ujung tombak. "Bagaimana kita bisa mendigitalisasi di Kota Tegal. Baik itu tatakelola pemerintahannya maupun juga masyarakatnya. Mereka akan kita berikan literasi digital yang masif nantinya," tegasnya.
Calon Wakil Wali Kota Tegal Ashim menambahkan, jawaban-jawaban pada debat kedua menurut Ashim sepertinya sudah disiapkan. "Seperti pertanyaan terkait PT Pelindo. Mas Faruq sudah menjawab ketika ditanggapi hanya mengulangi. Inikan lucu. Mungkin dikira Mas Faruq tidak tahu tentang perjanjian itu," terang Ashim.
Terlepas itu kata Ashim, diskusi-diskusi semacam itu diharapkan muncul di masyarakat. Bukan lagi soal money politik atau tekanan-tekanan dari pemerintah atau dari Paslon kesatu ke Paslon yang lain.
"Kita ingin mengawal demokrasi itu berdebatnya masalah visi dan program. Dan alhamdulillah sampai debat terakhir ini kita cukup bisa optimis menyampaikan program yang kita canangan," tutup Ashim.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait