TEHERAN, iNews.id – Pihak berwenang Iran menangkap sekelompok orang yang terkait dengan Israel. Orang-orang itu disebut memiliki rencana untuk menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fordow, akhir bulan ini. TV Pemerintah Iran pada Senin (14/3/2022) melaporkan, kelompok itu telah merencanakan untuk menargetkan situs nuklir bawah tanah tersebut menjelang Tahun Baru Iran—yang dimulai pada 20 Maret. Penangkapan para tersangka dilakukan oleh unit intelijen Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
“Seorang oknum pegawai di PLTN Fordow telah disuap dengan uang tunai dan laptop untuk melakukan tindakan sabotase di lokasi. Namun, dia ditangkap sebelum dapat menjalankan misinya,” demikian laporan kantor berita semiresmi Mehr, seperti dikutip kembali Alarabiyah, Selasa (15/3/2022).
Menjadi salah satu fasilitas nuklir utama di Iran, PLTN Fordow dibangun di bawah tanah, jauh di dalam gunung untuk melindunginya dari potensi serangan udara. Pembangkit listrik itu terletak sekitar 120 km sebelah barat daya ibu kota Iran, Teheran.
Iran sebelumnya beberapa kali menuduh Israel menargetkan situs-situs nuklirnya. Teheran juga menuding negara Yahudi itu hendak menghabisi nyawa para ilmuwan nuklirnya. Semua tuduhan itu sama sekali tidak dibantah ataupun dikonfirmasi oleh Israel.
IRGC mengklaim bertanggung jawab atas serangan rudal di Kota Erbil, Irak, Minggu (13/3/2022). Teheran menganggap wilayah itu sebagai “pusat strategis” Israel di Irak. Negosiasi antara Iran dan kekuatan dunia yang bertujuan menghidupkan kembali Kesepakatan Nuklir 2015 dihentikan pekan lalu menyusul permintaan menit-menit terakhir oleh Rusia.
Masih belum jelas kapan pembicaraan akan dilanjutkan. Moskow menginginkan jaminan tertulis dari Amerika Serikat bahwa kerja sama ekonomi dan militer Rusia dengan Iran tidak akan dirugikan oleh sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia menyusul serangannya ke Ukraina.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait