POKROV, iNews.id - Warga di kota Pokrov, Rusia panic buying memborong gula, membuat produk itu habis di banyak toko di sana. Warga setempat juga memperkirakan beberapa barang menjadi tidak terjangkau harganya karena sanksi Barat atas invasi Rusia ke Ukraina.
Menghadapi krisis ekonomi paling parah selama lebih dari 20 tahun, pemerintah Rusia telah memberi tahu warga bahwa tidak ada kekurangan makanan. Selain itu, juga mendesak mereka untuk tidak panic buying memborong bahan pokok seperti gula dan soba. Namun pesan itu tampaknya tidak didengar. Di Pokrov, kota dengan penduduk 17.000 jiwa yang terletak 100 kilometer (km) sebelah timur Moskow, warganya merupakan pengkritik paling keras Presiden Vladimir Putin.
Seorang warga, Svetlana terpaksa pergi ke kota Vladimir untuk membeli 10 kilogram (kg) gula. Itu dilakukan untuk persediaan musim panas. "Mungkin harga gula tidak naik, tapi orang takut. Mungkin itu sebabnya semua orang membeli beberapa stok," katanya, dikutip dari Reuters, Rabu (23/3/2022).
Sementara itu, empat toko kelontong milik dua rantai besar di Pokrov tidak menjual gula, rak-raknya kosong atau penuh dengan barang-barang lainnya. Hanya tersisa tulisan yang memberi tahu pelanggan hanya dapat membeli tidak lebih dari 5 kg gula. Adapun Antonina, seorang pensiunan berusia 71 tahun mengatakan, pensiunan di negaranya cukup untuk menutupi kebutuhan dasar tetapi dia berharap harus mengubah kebiasaan makannya.
"Saya mungkin tidak akan bisa membeli buah untuk beberapa waktu," ujarnya. Rusia mengirim tentaranya ke Ukraina pada 24 Februari lalu dalam operasi militer. Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras dan Barat memberlakukan sanksi dalam upaya untuk memaksa Rusia menghentikan perang.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait