Seni Tradisional Sintren Jadi Perhatian Pengunjung Tegal Art Festival

Nino Moebi
Penampakan saat pementasan seni tradisional Sintren berlangsung. (Foto: Nino/iNewsTegal.id)

KOTA TEGAL, iNewsTegal.id - Seni tradisional Sintren menjadi perhatian pengunjung Tegal Art Festival yang di gagas oleh Dewan Kesenian Kota Tegal (DKKT) di Mako Lanal Tegal Jalan Proklamasi Kota Tegal, Sabtu (23/8/2025) malam.

Penampilan Sintren melibatkan penari perempuan muda dan tiga pendamping termasuk pawang. Dengan kondisi kedua tangan terikat Sintren diiringi tiga perempuan pendamping termasuk pawang Sintren dengan iringan tabuhan tradisional memasuki arena pertunjukan.

Penari Sintren yang terikat kedua tangannya bersama kostum berikut kaca mata hitam dimasukkan ke dalam kurungan ayam (ranggap) tertutup. Kemudian pawang menebarkan asap kemenyan sambil membacakan mantra. Setelah proses magis selesai, kurungan dibuka, penari keluar dari kurungan dalam keadaan sudah berganti kostum, bebas dari ikatan, dan berdandan cantik, berkaca mata hitam menari dengan iringan gending dan alunan Sinden.

Saat Sintren menari, sang pawang memberikan sebuah buntelan semacam kain kepada penonton untuk dilemparkan mengenai badan Sintren. Saat terkena lemparan kain seketika itu Sintren pingsan tak berdaya. Setelah pawang membacakan mantra Sintren pun kembali siuman dan kembali menari.

Selanjutnya Sintren kembali dimasukan ke dalam kurungan dengan kondisi kedua tangan terikat. Tak lama kemudian pawang membuka kurungan dan Sintren sudah kembali mengenakan kostum semula. Penampilan Sintren pun berakhir dengan iringan gending dan alunan sinden.

Secara keseluruhan pagelaran tradisional Sintren maupun kesenian lain yang disajikan Dewan Kesenian malam itu sukses dan cukup menghibur penonton. Namun, sayang ada yang mengganggu pandangan mata. Lokasi pentas yang menyatu dengan akses keluar masuk area pameran lukisan, menjadi penonton tidak fokus terhadap pertunjukan yang sedang disaksikan. Apa lagi deretan paling depan terlihat Danlanal Tegal dan tamu undangan lain.

Seperti disampaikan salahsatu penonton Ani warga Tegal Selatan yang datang bersama putrinya. Sengaja datang ingin melihat pentas tradisional Sintren. "Iya sayang lalu lalang orang disebelah kiri panggung menjadi tidak fokus. Padahal persis didepannya kursi tamu undangan," celetuk Ani.

Sintren merupakan kesenian yang dikenal dan akrab oleh masyarakat Pantura dari wilayah Indramayu Jawa Barat hingga wilayah pesisir Batang Jawa Tengah.

Kesenian Sintren adalah tarian tradisional yang dikenal kental unsur mistis dan magisnya dengan ritual menggunakan kemenyan. Selain gerakan tari, sintren juga didukung musik tradisional, seperti kendang, gong, dan alat musik lainnya.

Sebelumnya pembukaan Tegal Art Festival ditandai dengan melukis dan cap jari di atas kanvas secara bergantian oleh Wali Kota Tegal, Wakil Wali Kota Tegal, Danlanal Tegal serta Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal.

Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyampaikan bagi Kota Tegal, seni memiliki peran penting. Selain memperkuat identitas kultural, seni juga membuka ruang kreatif yang berdampak pada perekonomian, khususnya bagi generasi muda, pelaku UMKM kreatif, hingga pariwisata daerah.

Komandan Lanal Tegal, Letkol Laut (P) Tato Taufiqurochman dalam sambutannya menyampaikan bahwa Tegal Art Festival bukan sekedar ajang pameran karya namun juga merupakan ruang dialog ekspresi dan apresiasi terhadap kekayaan seni rupa yang berkembang di tengah masyarakat.

Sementara Ketua Dewan Kesenian Suriali Andi Kustomo menyampaikan selaras dengan moto Dewan Kesenian Kota Tegal menumbuhkan, mendukung kreativitas dan kebebasan ekspresi seni dan budaya dengan menampilkan beberapa seni dan budaya.

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network