Karyawan Tewas Diterkam Harimau, Pernyataan Direktur Serulingmas Mencengangkan

Antara
Harimau benggala di TRMS Serulingmas Banjarnegara (Foto: Istimewa)

BANJARNEGARA, iNews.id – Penyerangan yang dilakukan tak disebabkan atas kurangnya pakan satwa. Dipastikan juga oleh manajemen Taman Rekreasi Margasatwa (TRMS) Serulingmas Banjarnegara bahwa tidak ada organ tubuh yang hilang pada karyawan yang diterkam harimau.

"Tidak ada organ tubuh yang hilang dari korban," kata Direktur Perumda TRMS Serulingmas, Lulut Yekti Adi, Selasa (19/4/2022).

Dia mengatakan bahwa luka yang ditemukan pada tubuh korban berupa bekas gigitan di bagian leher dan bekas cakaran di bagian punggung.

Lulut juga menegaskan kejadian penyerangan tidak disebabkan kekurangan pakan satwa di Serulingmas. "Pakan satwa yang diberikan sudah diatur oleh ahli dan diawasi oleh BKSDA Jawa Tengah," katanya.

Pihaknya memastikan perusahaan telah memiliki standar operasional prosedur yang sudah dijalankan seluruh karyawan termasuk juga korban pada saat kejadian. "Pada saat ini penyelidikan masih dilakukan Polres Banjarnegara dan BKSDA Jateng," ujarnya.

Sementara, pihaknya juga telah menutup sementara kunjungan wisatawan pascakejadian tewasnya perawat satwa di kandang harimau benggala. 

"Selama masa penyelidikan peristiwa kecelakaan kerja berupa penyerangan seorang karyawan oleh harimau yang merupakan salah satu satwa koleksi, Serulingmas tutup untuk sementara," kata Lulut.

Dia menjelaskan kecelakaan kerja yang dialami karyawan berupa penyerangan harimau terjadi pada hari Minggu (17/4/2022) dengan kronologi korban baru saja selesai memberi makan dan memasukkan satwa harimau dari kandang pamer ke kandang tidur.

"Setelahnya korban hendak membersihkan kandang pamer yang merupakan kegiatan rutin yang biasanya dilakukan oleh perawat satwa, pada saat itu korban diduga diserang harimau," katanya.

Dia mengatakan, kejadian berlangsung ketika korban dalam posisi sendirian, sehingga kronologi secara rinci tidak diketahui karyawan atau pihak lain sehingga masih dalam tahap penyelidikan.

"Setelah kejadian korban langsung dievakuasi perawat satwa sesuai prosedur evakuasi keadaan darurat, yang memakan waktu 30 menit sebelum satwa dapat dimasukkan ke dalam kandang tidur," ujarnya.

Selanjutnya, setelah dievakuasi ke RSUD setempat, korban bernama Lulut Dwi Prasetyo (35) dinyatakan meninggal dunia.

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network