BREBES, iNews.id - Atap depan bangunan museum purbakala milik Pemkab Brebes, Jawa Tengah ambruk beberapa hari lalu. Padahal museum itu baru selesai dibangun dan belum diresmikan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes, Rofiq Qoidul Adzam, saat dikonfirmasi membenarkan ambruknya bagian depan bangunan museum tersebut.
Pihaknya menegaskan akan memanggil semua pihak yang terkait untuk mencari penyebabnya.
Rofiq mengatakan, bangunan museum itu masih dalam masa pemeliharaan. Sehingga kerusakan bangunan itu masih tanggung jawab rekanan pelaksana proyek.
"Semua yang terlibat akan dipanggil besok. Mulai dari ULP, Dinas PU, Bagian Pembangunan, pengawas, konsultan, rekanan dan lainnya. Saya tidak mau tahu, rekanan harus bertanggung jawab," ujarnya, Kamis (12/5/2022).
Sementara Sekretaris Desa Galuhtimur, Muhajir mengatakan, jika bagian atap teras ambruk. Kejadiannya beberapa hari lalu.
"Tapi beberapa hari sebelum kejadian terjadi hujan deras, Areal situs Bumiayu sendiri meliputi wilayah Bumiayu, Tonjong dan sebagian Bantarkawung. Museum ini untuk menyimpan sekaligus ruang pamer fosil dan benda purbakala yang ditemukan di Situs Bumiayu," ungkapnya.
Diketahui, pembangunan Museum purbakala itu berada di Dukuh Kalipucung Desa ini Galuhtimur, Kecamatan Tonjong. Proyek dengan anggaran Rp 752,405 juta ini dibangun menyusul penemuan fosil manusia purba (homo erectus bumiayuensis) berumur 1,8 juta tahun.
Fosil itu ditemukan di Kali Bodas Bumiayu, salah satu kawasan Situs Bumiayu. Selain manusia purba, di kawasan ini juga ditemukan ribuan fosil hewan purbakala lainnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait