BREBES, iNews.id - Demi anak bisa melanjutkan pendidikan, seorang ayah di Kabupaten Brebes rela menjual rumah yang dihuninya untuk menebus Ijazah anaknya lantaran disandera oleh pihak sekolah.
Iman Naharis (47) warga RT 06 RW 14 Kelurahan Pasarabatang harus rela menjual rumah yang masih dihuninya di kompleks perumahan D'Trans Quality .
Niat tersebut dilakukan karena Imam Naharis yang berprofesi sebagai pedagang bawang merah saat ini harus menebus ijazah dua anaknya, sementara kondisi keuangannya sedang terpuruk.
Yang pertama ijazah anak atas nama Tufail Assyiraa Muhammad dan yang kedua ijazah anak bungsunya Loven Zaneta az-Zahwaraani yang sebentar lagi lulus.
Imam Menjelaskan, kedua anak saya adalah siswa siswi dari sekolah yang sama Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Brebes. Tufail yang lulus pada tahun 2019 ijazah masih di sandera selama hampir tiga tahun dan belum boleh diambil oleh pihak sekolah lantaran kendala keuangan, sedangkan untuk Loven yang sebentar lagi lulus kemungkinan besar ijazahnya juga tidak dapat diambil karena persoalan yang sama.
"Saat Tufail lulus saya sudah dua kali mencoba mengambil ijazah ke sekolah tapi hasilnya selalu nihil, karena harus membayar lunas uang sumbangan pembangunan terlebih dahulu" ungkapnya.
Hari Senin (23/05/22) lalu, kata Imam Naharis dirinya sempat datang ke MTsN 2 Brebes, lantaran Loven anaknya tidak dapat undangan untuk acara wisuda siswa kelas IX pada hari Kamis (25/05/22), dirinya sempat menemui bendahara komite sekolah tetapi pihak sekolah tetap kekeh tidak mau memberikan undangan wisuda .
Namun setelah Imam dirinya menyatakan bahwa dirinya akan menjual rumahnya untuk segera menutup kekurangan biaya sekolah undangan wisuda baru diberikan.
Sepekan terakhir Imam Naharis menghubungi sejumlah teman temannya untuk menawarkan rumah tinggalnya , dan apabila terjual Imam akan segera melunasi kekurangan uang sumbangan pembangunan untuk dua anaknya yang kemungkinan mencapai 7 juta rupiah , sisanya untuk membeli rumah lagi dan modal usaha.
"Yang penting urusan sekolah anak anak tertangani biar anak anak juga tidak mempunyai beban fikiran " tuturnya.
Sementara Wakil Kepala Sekolah MTsN 2 Brebes bidang Kesiswaan Abdul Wahid yang dihubungi Jumat (27/05/22) siang membantah adanya tindakan penyanderaan ijazah.
Menurut Abdul Wahid, memang masih banyak anak anak yang belum mengambil ijazahnya karena biasanya ijazah terbit setelah anak anak sudah masuk ke sekolah yang baru di SMA, Abdul Wahid mempersilahkan agar Imam Naharis bisa datang ke sekolah mengurus ijazah anaknya.
"Sekolah kami mempersilahkan kepada orang tua siswa yang belum memenuhi kewajibannya untuk mengambil ijazah setelah anaknya lulus apabila ijazah sudah diterbitkan," jelasnya.
Mardiyah selaku bendahara komite MTsN 2 Brebes menjelaskan jika pihaknya banyak memberikan keringanan untuk siswa siswi dari kalangan tidak mampu.
"Sekolah sudah lama memberikan kebijakan uang sumbangan pembangunan terutama untuk yatim piatu dan untuk keluarga tidak mampu dengan menunjukan surat keterangan tidak mampu dari Kepala Desa dan KK " ungkapnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait