BANJARNEGARA, iNews.id - Pedagang telur di Banjarnegara mengeluhkan menurunnya omset penjualan telur, sudah hampir dua pekan ini, harga telur di pasar mengalami kenaian, harga jual ecer telur yang biasnya hanya Rp 20.000 per kilogram, kini bisa mencapai Rp 30.000 per kilogram.
Akibat kenaikan harga ini pedagang memilih mengurangi stok dagangan. Biasanya sehari bisa mencapai 5 peti telur, kini hanya 2 peti telur isi 10 kilogram. Harga telur yang tinggi di tingkat distributor membuat pedagang memilih mengurangi stok.
Harga telur yang tidak bisa diprediksi di pasaran membuat pedagang takut menanggung kerugian bila sewaktu-waktu harga telut kembali turun.
Sementara itu naiknya harga telur yang tinggi juga dikeluhkan sejumlah pembeli. “Saya terpaksa mengurangi jumlah belanjaan. Biasanya beli 1 kilogram, kini pilih untuk membeli setengah kilogram,” kata Nur, Kamis (9/6/2022). Akibat kenaikan harga telur ini, sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan omzet hingga 60 persen dibanding saat harga normal.
“Kami berharap pemerintah bisa mengantisipasi lonjakan harga telur ini agar tidak memberatkan masyarakat,” ujar Sumarsih.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait