BATANG, iNews.id - Sembilan nama calon siswa yang sudah masuk dalam daftar Penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan sistem zonasi, mendadak hilang jelang pengumuman di SMA Negeri 1 Batang. Kontan orang tua pun protes dengan sistem online yang dianggapnya menuai permasalahan.
Sejumlah orang tua siswa menggeruduk sekolah dan meminta kejelasan. Padahal, jika menggunakan sistem zonasi, anak-anak mereka dipastikan bisa masuk ke sekolah tersebut yang radiusnya hanya ratusan meter dari rumahnya.
“Kalau dari siswa setahu saya itu yang jauh dan zonasinya masih masuk peringkat yang aman, tapi tiba-tiba terpental jauh hilang semua,” kata Tofani Dwi Ariyanto, orang tua siswa, Kamis (7/7/2022).
“Dari penjelasan kepala sekolah ada hacker yang main dan karena ini menjadi hak siswa sendiri, saya berharap bisa diterima menjadi siswa karena bukan kesalahan siswa sendiri,” katanya.
Pihak sekolah mengaku kecolongan terkait permasalahan ini dan tidak bisa berbuat apa-apa. Pihak sekolah menduga ada pihak-pihak tertentu yang mencoba mempermainkan data siswa untuk kepentingan pribadi.
“Kami dari peristiwa ini karena ada pengaduan dari masyarakat terkait dengan terpentalnya sembilan calon siswa. Pengaduan kami terima dan laporkan ke cabang dinas, selanjutnya secara bertingkat sampai ke dinas induk,” kata Kepala SMAN 1 Batang Sukalim.
“Penyebab pastinya ke sembilan calon siswa terpental kami tidak tahu. Dari operator internal kami mencoba mendata. Ternyata terpentalnya anak ada historisnya. Anehnya terpentalnya mereka dipengaruhi IT yang sama,” katanya.
Sepanjang kegiatan mediasi, pihak sekolah terkesan cuci tangan dan melempar permasalahan ini ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
Akibatnya, nasib sembilan siswa terancam tidak sekolah selama setahun, karena hingga kini belum juga ada kejelasan.
BACA JUGA
Jadi Model Konten Porno Demi Raup Untung Rp30 Juta Per Bulan, ini Tampang SN
Editor : Miftahudin