get app
inews
Aa Read Next : Video Kepala BKKBN Bakal Gelontorkan DAK Atasi Stunting

Intrik Internal Keraton Latar Belakang Makam Sunan Amangkurat 1 Berada di Kabupaten Tegal

Jum'at, 15 Juli 2022 | 08:20 WIB
header img
Kompleks makam atau biasa juga disebut petilasan Sunan Amankurat 1, berlokasi tepatnya di Tegalwangi atau Tegalarum, Desa Pasarean, Kecamatan Adiwerna, Slawi, Kabupaten Tegal. (Foto: Zafran Arshaka)

KABUPATEN TEGAL, iNews.id - 

Intrik internal Keraton menjadi latar belakang makam Sunan Amangkurat 1 Berada di Kabupaten Tegal, keturunan kerajaan Mataram Islam, yang berpusat di Yogyakarta ternyata ada yang dimakamkan di luar lingkungan asal keraton tersebut. 

Salah satunya adalah Sunan Amangkurat 1 yang bersama sejumlah kerabat atau koleganya di makamkan di wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. 

Apalah yang melatarbelakangi sehingga Sunan Amangkurat 1 dimakamkan jauh dari lingkungan pusat keraton? Ternyata hal itu berkaitan dengan intrik yang ada dalam internal keraton.  

Kompleks makam atau biasa juga disebut petilasan Sunan Amankurat 1, berlokasi tepatnya di Tegalwangi atau Tegalarum, Desa Pasarean, Kecamatan Adiwerna, Slawi, Kabupaten Tegal.

Kompleks makam Amangkurat 1 itu pada hari-hari biasa tidak terlalu banyak dikunjungi. Mereka yang datang biasanya para peziarah, yang ingin berkunjung terutama untuk berdoa di dalam makam, khususnya makam Sunan Amangkurat 1. 

Dan untuk bisa masuk berdoa dalam makam utama Sunan Amangkurat 1 tidak sembarangan karena harus seizin kunci makam yang, biasa ikut mengantar sekaligus memimpin doa atau ikut berdoa yang dipimpin kepala rombongan peziarah sendiri.

Dari sejumlah literasi, Amangkurat 1 yang memiliki nama lahir Raden Mas Sayyidin merupakan putra mahkota dari Sultan Agung Hanyakrakusuma penguasa Kerajaan Mataram 

Islam yang lahir pada tahun 1.619 dari permaisuri kedua yang bernama Raden Ayu Wetan. Raden Ayu Wetan merupakan cicit dari Panembahan Senopati, pendiri kerajaan Mataram Islam.

Sunan amangkurat 1 diangkat sebagai raja Mataram Islam pada tahun 1645, menggantikan ayahnya yang bergelar Susuhunan Ing Ngalaga. Setelah resmi dinobatkan pada 1646, bergelar Susuhan Prabu Amangkurat Agung, atau disingkat Amangkurat (penguasa bumi/kerajaan).

Ia mendapatkan warisan dari sang ayah berupa wilayah kerajaan Mataram Islam yang sangat luas. Suanan Amagkurat 1 menerapkan sistem sentralisasi dengan tujuan menciptakan stabilitas jangka panjang di Pulau Jawa dengan memperbaiki lahan-lahan yang rusak akibat pemberontakan. 

Guna mencapai tujuannya, ia meninggalkan Keraton Yogyakarta pindah ke Keraton Plered yang berlokasi di Kabupaten Bantul (sekarang masuk wilayah Daerah Istimewa 

Yogyakarta/DIY). Sejak zaman pemerintahan Sultan Agung, kawasan itu sudah direncakan sebagai pusat kerajaan yang baru, dan Amangkurat 1 menetap di keraton tersebut hingga 1666.

Namun, selama masa pemerintahannya Sunan Amangkurat 1 menghadapi berbagai persoalan termasuk ancaman penggulingan kekuasaan atas dasar ketidakpuasan kepemimpinanya. 

Salah satunya pemberontakan Trunajaya pada tahun 1677. Trunajaya adalah seorang pangeran dari Madura yang memimpin pemberontakan dan didukung oleh para pejuang dari Kesultanan Gowa yang dipimpin oleh Karaeng Galesong, salah satu putra Sultan Hasanudin, dan berhasil menduduki Keraton Plered.

Setelah kedudukannya digulingkan, Amangkurat 1 melarikan diri menuju ke pantai utara bersama putra sulungnya untuk meminta perlindungan dari VOC, yang dulunya pernah diperangi oleh ayahnya. Namun, dalam pelariannya ia harus melalui berbagai macam halangan bahkan saat perjalanan pelarian Sunan Amangkurat 1 dan rombongan dirampok oleh warga desa.

Dalam kondisi sakit dan tidak berdaya ia harus menyerahkan emas dan uang yang dibawanya. Ringkasnya ia sampai ke Tegal dan sempat memiliki guru spiritual di sana, hingga akhirnya meninggal pada 13 juli 1677 di Desa Wanayasa, Banyumas. Sesuai dengan wasiatnya ia ingin dimakamkan di Tegal tepatnya di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwena, Kabupaten Tegal.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut