TEGAL, iNews.id - Budayawan Pantura Atmo Tan Sidik, mendapat penghargaan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), sebagai tokoh anti Narkoba.
Penghargaan diterima Atmo di sela Pembukaan Turnamen Bulutangkis dan Tenis Meja dalam rangkaian peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HAN) Tahun 2022 dan HUT Bhayangkara ke-76, di GOR Wisanggeni Kota Tegal, Minggu (17/7/2022).
Kepala BNN kota Tegal Sudirman, menyampaikan setiap tahun BNN memberi penghargaan kepada elemen masyarakat atas kinerja yang dilakukan. Dalam hal ini atmo dinilai banyak berkiprah dalan upaya membantu pencegahan dan pemberantasan narkoba.
"Setelah melalui proses administrasi dari kota, kabupaten, dan provisni mengusulkan ke BNN pusat dan akhirnya diambil keputusan Pak Atmo yang dari elemen masyarakat mewakili budayawan yang mendapatkan penghargaan ini," ujar Sudirman.
Sudirman menyebut sebenarnya ada sembilan orang dari elemen masyarakat yang diusulkan untuk mendapat penghargaan dari BNN sebagai tokoh yang dinilai berkiprah sekaligus mempunyai andil dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba.
"Jadi pemberian penghargaan ini tidak dilakukan begitu saja, ada proses panjang yang dilalui," terang Sudirman.
Hal senada disampaikan Dandim 0712/ Tegal, Letkol (Inf) Charlie yang hadir dalam acara tersebut bersama Sekda Kota Tegal, Johardi dan juga Kapolres Tegal Kota, AKBP Rahmad Hidayat.
"Pak Atmo memang termasuk figur yang layak untuk mendapatkan prenghargaan sebagai tokoh Anti Narkoba. Pak Atmo mempunyai banyak akses dalam upaya membantu pencegahan dan pemberantasan narkoba," ujar Sondakh.
Atmo yang juga dikenal sebagai budayawan Pantura, menuturkan jika penghargaan yang diterima dari BNN merupakan penghormatan sekaligus tanggung jawab moral dalam upaya untuk terus membantu pencegahan dan pemberantasan narkoba.
"Menyampaikan pesan kepada masyarakat termasuk dalam upaya membantu pencegahan dan pemberantasan bahaya penyalagunaan narkoba tidak selalu melalui pertimbangan logika, tapi juga bisa dengan pendekatan kesenian dan kebudayaan sehingga bisa diterima kaum muda," ucap Atmo, yang juga Penerima Anugerah Kebudayaan Kategori Pelestari dan Pengembang Warisan Budaya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Editor : Miftahudin