JAKARTA, iNews.id - Waspada, sindikat lowongan kerja palsu bermunculan di Medsos, ini modusnya. Dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat Indonesia dihebohkan kasus penyekapan yang dialami puluhan WNI di salah satu perusahaan investasi bodong di Kamboja. Perkembangan media sosial, dinilai memiliki peran dalam terjadinya kasus itu.
Ketua pusat kajian migrasi Migrant CARE Anis Hidayah mengatakan, sejak April lalu, Migrant Care menerima banyak laporan adanya korban lowongan kerja bodong. Mereka tersebar di beberapa negara, di kawasan ASEAN.
“Sejak april Selama 2022, migran care sebenarnya banyak sekali menerima laporan kasus teman-teman yang menjadi korban dengan modus investasi bodong di beberapa negara. Tidak hanya di Kamboja, tapi juga Filipina, Thailand dan negara-negara lain,” kata dia.
Dari hasil analasa Migran Care, Anis mengatakan, sebagian besar para korban terjerumus setelah mengetahui lowongan kerja dari media sosial, khususnya facebook. Pelaku sendiri, merupakan jaringan, baik yang ada di Indonesia maupun Kamboja.
“Mayoritas teman-teman yang berangkat, menjadi korban di Kamboja, mereka terjebak dalam sindikasi trafficking yang dilakukan oleh jaringan yang ada di Indonesia dan terkoneksi dengan jaringan yang ada di Kamboja melalui media sosial, yaitu media facebook. Banyak sekali di facebook lowongan-lowongan seperti ini,” beber dia.
“Selain facebook, mereka juga secara intensif para calo sindikat itu bekerja mendekati korban ke komunitas. Online dan offline, mereka secara secara intens berkomunikasi lewat messenger facebook. Proses keberangkatan mereka melalui messenger facebook,” lanjut Anis.
Di sisi lain, pemerintah tidak melakukan counter attack terkait masifnya informasi lowongan kerja bodong itu. “Nyaris tidak ada counter dari pemerintah, terkait lowongan-lowongan seperti ini. Jadi ini cukup gencar, tetapi narasi pembanding itu hampir tidak ada, dari pemerintah,” beber dia.
Editor : Miftahudin