get app
inews
Aa Text
Read Next : Bulog Tegal Pastikan Stok Ketersediaan Beras Aman

Bulog Bakal Impor Beras 500 Ribu Ton, Buwas Sebut Stok Beras Dalam Negeri Mulai Menipis

Kamis, 24 November 2022 | 12:17 WIB
header img
Bulog bakal Impor beras 500 ribu ton, Buwas sebut stok beras dalam negeri mulai menipis. (Foto/sumber : iNews.id)

JAKARTA, iNewsTegal.id Bulog bakal Impor beras 500 ribu ton, Buwas sebut stok beras dalam negeri mulai menipis. Perum Bulog mencoba melakukan intervensi utnuk menambah cadangan beras, hal ini dilakukan menuyusl pernyataan   Badan Pangan Nasional (Basanas) menyebut stok beras nasional mulai menyusut.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau akrab disapa Buwas  pun menyebut upayanya untuk memenuhi penugasan menjaga stok 1-1,2 juta ton. Bulog kemudian mempersiapkan 500 ribu ton cadangan beras komersil dari luar negeri alias impor beras.

"Tapi, bukan beras medium karena kalau CBP harus medium. Melainkan beras komersial. Dan, sekarang ini yang tersedia di negara-negara itu adalah beras premium," kata Buwas saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (23/11/2022).

Buwas kembali menegaskan bahwa langkah Bulog ini bukan semata-mata keinginan Bulog agar mendapat jatah 500 ribu ton dari luar negeri. Namun, niat utama Bulog adalah memprioritaskan perut orang Indonesia yang tidak bisa makan jika tidak pakai nasi. 

"Ini kondisinya rawan sekali, karena beras ini masalah perut, masalah mendasar. Bukan maunya Bulog. Sekarang negara-negara juga mulai melarang ekspor. Kalau terlambat, kita enggak bisa dapat barang itu," ujarnya.

Buwas menyebut langkah tersebut juga diambil karena pasokan beras dari petani dan pengusaha terbatas. Sebelumnya,  Bulog diminta untuk membeli 1 juta ton dengan harga komersil dari petani, namun nyatanya barangnya nihil. 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut