get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang Nataru Arus Mudik yang Melalui Tol Pejagan-Pemalang Meningkat

Jelang Nataru Harga Beras dan Minyak Goreng di Tegal Perlu Diintervensi dan Diwaspadai

Kamis, 22 Desember 2022 | 22:44 WIB
header img
Kepala Bangda Provinsi Jawa Tengah, Endi Faiz Effendi bersama Tim lakukan sidak pasar. Foto: Nino.

KOTA TEGAL, InewsTegal.id - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, sejumlah komuditas pangan seperti beras dan minyak goreng perlu diintervensi dan diwaspadai.

"Kita perlu waspadai dan perlu intervensi. Untuk beras dan minyak goreng memang ada peningkatan," kata Kepala Biro Administrasi Pembangunan Daerah (Bangda) Provinsi Jawa Tengah, Endi Faiz Effendi S.Pi MA disela sidak pasar Pagi dan Pasar Kejambon Kota Tegal, Kamis (22/12)2022).
 
Menurut Endi, beras dan minyak goreng memang ada peningkatan harga. Selain itu telur juga mengalami kenaikan namun, saat ini sudah mulai turun dari sebelumnya harga telur Rp 31 ribu per Kg menjadi Rp 28 ribu per Kgnya. Untuk harga telur kalau naik cepat tapi, giliran harga turun pelan-pelan. Kita perlu waspadai kenaikan pada saat Nataru. Karena untuk harga telur kalau naik cepat tapi, giliran harga turun pelan-pelan.

"Jadi kita waspadai supaya tidak naik terlalu drastis di Nataru seperti daging ayam dan daging sapi," ujarnya. 

Untuk saat ini harga pada kisaran Rp 37 ribu - Rp 40 ribu per Kg yang sebelumnya Rp 34 ribu - Rp 35 ribu per Kg. Pemicu kenaikan karena menjelang Nataru permintaan meningkat. Intinya kita redam agar inflasinya tidak naik drastis karena, Kota Tegal ini masuk tiga besar kota yang penyumbang insflasi terbesar di Jawa Tengah.

Terpisah Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan Kota Tegal, M Rudy Herstyawan ST M.Si menyampaikan, untuk kondisi harga beberapa komoditas pangan di Pasar Pagi dengan Pasar Kejambon ada yang berbeda. 

Hal itu kata Rudy memang Pasar Kejambon harganya lebih tinggi karena Pasar Pagi pasar induk. Sebagian pedagang Pasar Kejambon belinya di Pasar Pagi. Memang harganya paling terpaut hanya Rp 1-2 ribu saja. 

Pengalaman tahun lalu kata Rudy jelang Nataru permintaan bertambah karena itu stok ditambah. Mudah-mudahan harganya tidak ikut naik. Kota Tegal merupakan nomor tiga penyumbang  Inflasi terbesar di Jawa Tengah.

"Pada bulan  November 2022. Purwokerto 0,31 persen, Kabupaten Cilacap 0 ,20 persen dan Kota Tegal 0,21 persen," pungkas Rudy.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut