Ketika masa pendudukan Belanda diganti oleh Jepang, industri tersebut dialihfungsikan untuk mencukupi kebutuhan peralatan perang bagi tentara Jepang, sekitar tahun 1940.
Sistem kerja paksa yang diterapkan Jepang membuat para pekerja Tegal menjadi lebih disiplin dan teliti. Selain itu, mereka juga mendapat keterampilan baru dari para tentara Jepang.
Dengan bekal tersebut, satu per satu pekerja yang keluar dari pabrik mulai membuka usaha sesuai keahlian yang telah mereka dapat.
Bengkel-bengkel sederhana mulai tersebar di Desa Tembok Luwung, Lemah Duwur, Talang, Kajen, Kebasen, dan Adiwerna. Sekarang, daerah-daerah tersebut dikenal sebagai sentra industri logam di Kabupaten Tegal.
Tahun 1982 bisa dikatakan sebagai masa kejayaan industri logam Kabupaten Tegal. Mereka sudah bisa memenuhi kebutuhan di berbagai sektor.
Bersamaan dengan kesuksesan tersebut, diadakan peresmian LIK Takaru. Jika mendengar nama tersebut, bukan tidak mungkin ada yang mengira itu adalah unit perusahaan asal Jepang.
Lingkungan Industri Kecil (LIK) Talang Cempaka Baru (Takaru) adalah sentra Industri logam Tegal yang sudah ada sejak Indonesia belum merdeka. Istilah Takaru diambil dari nama Desa Talang di Kabupaten Tegal dan Desa Cempaka di Kota Tegal, yang memiliki industri kecil menengah di bidang perlogaman.
Editor : Miftahudin