JAKARTA, iNews.id - Dunia maya dihebohkan pernyataan kontroversial Edy Mulyadi terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur. Awalnya, Edy diduga menghina Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan menyebutnya mengeong.
Pernyataan ini kemudian melebar saat berbicara terkait lokasi IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kaltim. Dia menyebut wilayah Kalimantan merupakan tempat jin buang anak dan tidak ada yang mau tinggal di sana.
"Bisa memahami gak, ini ada sebuah tempat elit punya sendiri yag hargaya mahal punya gedung sendiri lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," ujar Edy dalam cuplikan video yang viral di media sosial.
Lalu siapa sebenarnya sosok Edy Mulyadi? Dari informasi yang dihimpun, Edy selama ini sangat vokal mengkritisi setiap kebijakan Presiden Joko Widodo termasuk pemindahan Ibu Kota dari Jakarta.
Dia disebut-sebut merupakan wartawan senior dan pernah berkarir di sejumlah media besar seperti TPI, Metro TV, Media Indonesia, hingga Warta Ekonomi. Pria kelahiran Jakarta pada 8 Agustus 1966 itu kiprahnya sebagai wartawan pada 1991 di Neraca.
Selain itu, Edy juga tercatat pernah mencoba peruntungan menjadi anggota DPR. Dia mencalonkan diri sebagai calon legislatif dari PKS untuk Dapil Jakarta III. Sayang, usahanya menembus lembaga legislatif gagal.
Kini, Edy terancam kasus hukum setelah dilaporkan Gerinda Sulut terkait dugaan pencemaran nama baik terhadap ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Kini dia juga menjadi musuh publik Kalimantan setelah melontarkan dugaan hinaan.
Editor : Miftahudin