JAKARTA, iNews.id - Kisah seorang wanita yang menggunakan kaki palsu tengah viral di media sosial. Pasalnya, dia memutuskan untuk amputasi kakinya setelah lulus sekolah.
Melansir mStar, Sabtu (29/1/2022) wanita tersebut bernama Ummi Nadhira Abdul Jabar. Sekilas, penampilan Ummi terlihat seperti orang normal. Namun siapa sangka, dia memakai kaki palsu pada kaki kanannya.
Diceritakan, Ummi mengidap penyakit bernama arteriovenous malformation (AVm) sejak kecil. Penyakit ini membuat dirinya susah bergerak tanpa bantuan kursi roda ataupun tongkat. Pasalnya, dia memiliki urat saraf yang berlebih.
Ummi pun terpaksa harus dirawat di rumah sakit setiap harinya. Akhirnya, dia pun nekat mengamputasi kaki kanannya di 2011 silam kala dirinya masih berusia 17 tahun.
"Jadi lepas SPM (Sijil Pelajaran Malaysia) saya buat keputusan amputasi kaki. Orang lain semua liburan, saya habiskan waktu belajar membiasakan diri memakai kaki palsu," ujar Ummi.
Ummi mengungkap, keputusan untuk mengamputasi kaki memang bukan hal yang mudah bagi dirinya. Meski demikian, dia memilih melakukan hal tersebut demi masa depannya.
Terlebih, Ummi juga mendapat dukungan dari keluarga dan teman-teman. Dia pun semakin yakin jika keputusannya ini memang yang terbaik.
"Saya tidak peduli dengan orang lain, meski ada kekurangan sekalipun, terima saja. Kalau bukan diri sendiri, siapa lagi yang mau menerima diri kita," katanya.
Menurutnya, tak ada orang yang bisa menyayanginya selain dirinya sendiri. Oleh karena itu, dia pun mulai mencoba menerima kekurangannya hari demi hari.
"Bila kita sudah belajar menyayangi diri sendiri, menerima kekurangan diri sendiri, pasti orang sekeliling pun akan menerima diri kita apa adanya," ujar Ummi.
Memiliki kaki yang tak lengkap, Ummi tak menyangka jika dirinya bisa mendapat pasangan. Ya, wanita 27 tahun ini telah menikah pada Agustus lalu dengan seorang pria yang mau menerima kekurangannya.
Ummi sendiri mengaku masih merasa kurang percaya diri saat berjalan di samping sang kekasih lantaran kondisi kakinya yang pincang setelah amputasi. Kendati begitu, dia merasa sangat bersyukur akan kehadirannya.
"Tapi Allah sudah mengatur jodoh terbaik untuk saya. Alhamdulillah saya dipertemukan dengan orang baik hati yang menerima saya apa adanya walaupun dia normal," ujarnya.
Dengan kisah ini, Ummi berharap masyarakat bisa memiliki pandangan yang lebih terbuka terhadap penyandang disabilitas. Dia ingin memiliki peluang bekerja serta diperlakukan baik layaknya orang normal lainnya.
"Harapan saya semoga persepsi masyarakat terhadap golongan disabilitas lebih terbuka. Biarlah perlakuan yang diberikan sama rata karena kami juga mampu untuk hidup dan bekerja seperti orang normal lain," tuturnya.
Editor : Miftahudin