Wahyu Cahyo Nugroho, Kepala Prodi Teknik Bisnis Sepeda Motor SMK Bhakti Praja menjelaskan, skuter listrik ini masih perlu penyempurnaan. Di antaranya body penutup rangka dan baterai sebagai sumber tenaga. Skuter yang ada saat ini masih nampak berupa rangka besi dan daya tahan baterai yang masih singkat.
"Memang masih harus disempurnakan karena rangka belum ditutup body. Kemudian baterai juga kurang maksimal, karena hanya mampu bekerja 15 menit. Tapi kalau menggungkan baterai yang bagus dan ditambah jumlah rangkaiannya, bisa bertahan lebih lama," ungkap Wahyu Cahyo Nugroho, ditemui bengkel sekolah, Rabu (9/2/2022).
Biaya yang dikeluarkan untuk merakit skuter listrik ini tidak mahal. Karena semuanya menggunakan bahan bekas. Satu unitnya, hanya menghabiskan dana Rp.3,9 juta.
"Biayanya total Rp.3,9 juta. Itu sudah termasuk untuk biaya konsumsi anak anak. Jadi masuknya tidak mahal," ungkapnya.
Kepala SMK Bhakti Praja, Erfan Suparmono menegaskan, sekolah akan terus mengembangkan skuter listrik agar lebih sempurna. Beberapa bagian yang masih perlu perbaikkan adalah rangka dan body serta baterai.
"Akan terus kita kembangkan karena memang masih ada beberapa yang belum sempurna. Salah satunya rangka yang pengelasannya masih belum rapi, body dan baterai. Ke depan sekolah akan menggandeng pihak pihak berkompeten untuk mengembangkan skuter listrik ini," beber Erfan Suparmono.
Terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Kabupaten Tegal, Sulikin menyebut, produk skuter listrik SMK Bhakti Praja ini sudah cukup bagus. Kecepatan laju kendaraan mencapai 30 km dan rangkanya cukup kokoh.
Sulikin mengatakan, adanya kekurangan pada skiter ini tidak lain karena keterbatasan anggaran dari sekolah. Untuk itu, perlu adanya kerja sama dengan pihak lain agar kendaraan skuter listrik ini bisa lebih baik lagi.
"Kalau produknya sudah cukup bagus, kecepatan bisa mencapai 30 km dan rangkanya cukup bagus, kokoh. Hanya tinggal penyempurnaan di beberapa bagian. Ini mingkin membutuhkan kerja sama dengan pihak lain. Misalnya perusahaan yang mau mengrmbangkan produk ini," tutupnya.
Editor : Miftahudin