get app
inews
Aa Text
Read Next : Acara Senam Golkar Bersatu Serentak Akan Ditindaklanjuti Bawaslu Kota Tegal

Transaksi QRIS Se-Eks Karesidenan Pekalongan Naik Rata-rata 141 Persen

Minggu, 18 Agustus 2024 | 19:55 WIB
header img
Pj Wali Kota Tegal, Dadang Somantri dan Kepala KPw BI Tegal Marwadi memberikan keterangan kepada wartawan. (Foto: Nino/iNewsTegal.id)

KOTA TEGAL, iNews.id - Dalam satu tahun terakhir, volume transaksi bulanan QRIS di wilayah eks Karesidenan Pekalongan mengalami peningkatan rata-rata 141 persen.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Marwadi saat Penutupan Pekan QRIS Nasional (PQN), Ferbi dan Road To Fesyar dan Peluncuran E-Parkir di Kota Tegal di jalan KH Wahid Hasyim, Komplek Alun-alun Kota Tegal, Minggu (18/8/2024).

Marwadi menjelaskan volume transaksi bulanan QRIS meningkat dari 934.615 menjadi 2,2 juta transaksi. Pencapaian tersebut tentunya merupakan hasil dari sinergi pentahelix antara BI, Pemda, Perbankan, dan seluruh masyarakat.

Selain kenaikan volume transaksi menggunakan QRIS, Marwadi juga menambahkan bahwa seluruh Kota dan Kabupaten di wilayah KPw BI Tegal juga saat ini memiliki Indeks ETPD. Dan sebagai upaya untuk mendukung UMKM go-global, Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi, salah satunya pemanfaatan e-commerce dan sistem pembayaran melalui pemanfaatan QRIS.

"Kami juga mengajak Bapak, Ibu untuk terus menggunakan produk UMKM dalam negeri, bangga mengkonsumsi produk lokal dan bangga berwisata lokal, dengan tetap menggunakan metode pembayaran QRIS," tutur Marwadi.

Dengan penggunaan QRIS, di Kota Tegal termasuk E-Parkir, maka diharapkan skor digitalisasi di Kota Tegal akan meningkat. Manfaat QRIS bagi Pemerintah cukup banyak, dalam tata kelola keuangan, akan lebih transparan dan akan lebih mudah diatur, karena kita bisa memonitor secara langsung uang yang diterima dan uang yang akan dibelanjakan. Dan nanti indikatornya akan terlihat dari peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Jika kita sudah mengimplementasikan QRIS, dan pembayaran digital lainnya jika PAD nya tidak meningkat berarti ada sesuatu kekeliruan," ujar Marwadi.

Penggunaan QRIS tersebut menurut Marwadi harus dimonitor secara terus menerus, yang penting ada prinsip KIS yakni konsisten dalam penerapan, inovatif perluasan di tempat layanan dan sinergi yang berarati membutuhkan kerjasama antar semua pemangku kepentingan, bain Pemerintah Daerah, Bank Indonesia dan dunia perbankan.

Pj Wali Kota Tegal, Dadang Somantri menyampaikan bahwa pelaksanaan Pekan QRIS Nasional (PQN) ini bertujuan untuk memasyarakatkan penggunaan QRIS, agar supaya saku tidak tebal dengan uang, saat ini kita keluar rumah cukup dengan membawa telepon pintar, seluruh pembayaran bahkan pembayaran di warung-warung kecilpun saat ini sudah menggunakan QRIS.

"Pembayaran mengguanakn QRIS akan lebih sederhana dan lebih aman, serta akan memudahkan jika transaksi atau pembayarannya dengan jumlah rupiah pecahan-pecahan kecil, sehingga tidak repot lagi membayar atau pengembalian dengan pecahan uang kecil," terang Dadang.

Pj Wali Kota Tegal berharap mudah-mudahan dengan penggunaan QRIS, pengguanaan uang kartal sudah tidak banyak beredar, dan mengurangi beredarnya uang palsu.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut