BREBES, iNews.id - Para peternak itik yang tergabung dalam Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Berhias Limbangan Wetan, Brebes mengaku dibuat repot dengan susahnya mencari pakan ternak itiknya.
Pasalnya, ikan kecil dan nasi aking yang biasa untuk pakan ternak itik susah didapatkan. Bahkan mereka harus membelinya hingga keluar daerah.
Salah satu peternak Itik Anton (29), mengeluhkan jika saat ini, ia harus mencari pakan untuk ternaknya hingga keluar daerah seperti Kota Tegal bahkan ke Kabupaten Pemalang.
"Soalnya kalo disini susah carinya, ngga menentu. Kalaupun ada juga rata rata harganya juga pasti mahal," ungkapnya saat ditemui di kandang ternaknya. Rabu, (02/03/2022).
Menurut Anton, banyaknya kapal nelayan yang tidak melaut menjadi penyebab susahnya pakan itik.
Akibatnya banyak dari anggota KTTI yang mengurangi jumlah ternaknya, hal itu juga berpengaruh pada jumlah produksi telur.
"Biasanya saya samapai 600 itik, dengan produksi butir telur 270 perhari. Sementara kalo sekarang 300 itik produkssi 130 butir setiap hari, hanya cukup untuk beli pakan saja yang penting tetap beternak," katanya.
Sementara faktor cuaca, papar Anton, juga menjadi kendala berkurangnya itik berproduksi telur. Akhirnya peternak mengambil jalan dengan afkir bebek yang sudah tidak produksi lagi.
"Saat ini banyak peternak yang sudah terpaksa mengosongkan kandangnya, kalaupun yang masih beternak seperti saya karena memang terpaksa. Mau tidak mau tetap ditekuni karena tidak ada pekerjaan lain. Jumlah itik disetiap kandang juga saat ini pasti dikurangi tidak seperti biasanya," ucapnya.
Anton bercerita, kesulitan seperti ini sudah membuat para peternak itik yang tergabung dalam KTTI Berhias yang beranggota 15 orang goyah sejak Bulan November tahun 2021 lalu hingga sekarang.
"Saya beserta KTTI sih berharap kepada pemerintah agar bisa mengevaluasi para peternak itik di sini. Terutama Dinas Peternakan agar bisa mendampingi kami para peternak disaat kesulitan seperti ini," harapnya.
Sementara Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) dr. Ismu Subroto melalu Sekertaris Dinas, Sodikin mengatakan, jadi kami sudah pahami hal seperti ini. Bahwa jika cuaca ektrem seperti ini hal seperti yang dikeluhkan para peternak pasti terjadi.
"Maka solusinya adalah membuat subtitusi, peternak harus mencari solusi dengan pakan yang nutrisi dan vitaminnya bisa mencukupi tapi dengan harga murah. Misalnya bisa dengan ketela atau pakan lainnya," ujarnya saat ditemui diruang kerjanya.
Dalam waktu dekat DPKH, lanjut Sodikin, akan memberikan pendampingan kepada para peternak itik untuk memberikan solusi terkait kelangkaan pangan itik tersebut.
"Dengan memberikan pemahaman kepada para peternak itik, harapannya mereka tidak lagi ketergantungan pada ikan dan nasi aking. Sehingga biaya pakan diganti namun peternak masih bisa terjangkau," pungkasnya.
Editor : Miftahudin