get app
inews
Aa Text
Read Next : Jadi Daerah Rawan Bencana, Polres Brebes Gelar Rakor Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Alam

Kisah Haru Fikri saat Menyelamatkan Diri dari Banjir Bandang Tonjong, Hanya Tersisa Puing Bangunan

Jum'at, 18 Maret 2022 | 15:48 WIB
header img
Pasca terjadi banjir bandang yang terjadi pada Rabu, (16/03/2022) lalu (Foto: Ist)

BREBES, iNews.id - Pasca terjadi banjir bandang yang terjadi pada Rabu, (16/03/2022) lalu, lima bangunan rumah warga yang rusak berat sempat diterjang derasnya arus air banjir hanya menyisakan sebagian puing bangunan. Warga dibantu relawan puluhan relawan mulai membersihkan puing puing bangunan dan sisa lumpur material banjir.

Dari musibah tersebut, masih menyisakan kisah pilu bagi kereka yang menjadi korban banjir bandang.

Khaerul Fikri misalnya, ia mengaku air datang secara tiba tiba hingga masuk ke dalam rumah setinggi dua meter. Warga sempat panik saat mendengar suara gemuruh derasnya arus air. Seketika warga berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

"Sore itu sekitar jam tiga sore air tiba-tiba air masuk dari belakang rumah. Kami sekeluarga lagi santai di dalam rumah karena sedang hujan. Jadi rumah itu kerasanya terdorong," katanya. 

Saat itu juga, lanjut Khaerul, dirinya langsung naik di loteng dan melihat aliran sungai dari wilayah hulu sudah menggulung. Air bah datang ke pemukiman warga sekitar setengah jam. Mengetahui adanya banjir bandang, warga panik dan langsung menyelamatkan diri. 

Dari delapan rumah warga yang rusak, lima rumah di antarnya ambruk rata dengan tanah. Selain rumah, tujuh sepeda motor juga hanyut. Banjir juga merobohkan rumah produksi tahu.

Pemilik rumah produksi tahu, Wahoni mengatakan, tempat usahanya rata dengan tanah. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Banjir bandang yang menerjang tempat usahanya ini mencapai dua meter. 

"Sudah habis semua. Alhamdulillah warga bisa menyelamatkan diri. Warga saat itu memang panik semua," katanya. 

Banjir bandang di aliran sungai Prupuk ini merupakan banjir terparah sejak sepuluh tahun terakhir. Warga berharap, pemerintah memberikan santunan untuk membangun rumah yang ambruk. Warga juga berharap pemerintah melakukan penanganan aliran sungai, agar banjir bandang tidak menyerang pemukimam.
 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut