KOTA CIREBON, iNews.id - Jelang bulan suci Ramadhan 1443 h, umat Muslim Cirebon melakukan tradisi ziarah kubur menjelang hadirnya bulan mulia ini.
Salah satu nya ziarah kubur ke kerabat yang sudah mendahului kita.
Melalukan ziarah kubur pada waktu-waktu tertentu seperti menjelang bulan Ramadhan hukumnya adalah sunnah. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitabnya Fatawa Fiqhiyah al-Kubra (2/24) yang artinya.
"Beliau (Ibnu Hajar) ditanya tentang berziarah ke makam para wali pada waktu tertentu dengan melakukan perjalanan khusus ke makam mereka. Beliau menjawab, berziarah ke makam para wali adalah ibadah yang disunnahkan. Demikian pula perjalanan ke makam mereka.
Lebih lanjut, dalam haditsnya, Rasulullah saw juga menjelaskan bahwa seorang Muslim yang menziarahi makam keluarganya seperti bapak, ibu, paman, bibi, dan saudara-saudaranya yang lain, maka ia akan memperoleh pahala sebesar pahala orang haji mabrur dan kelak jika ia sudah meninggal akan diziarahi malaikat. Berikut haditsnya:
أنبأنا إسماعيل بن أحمد أنبأنا حمزة أنبأنا أبو أحمد بن عدى حدثنا أحمد بن حفص السعدى حدثنا إبراهيم بن موسى حدثنا خاقان السعدى حدثنا أبو مقاتل السمرقندى عن عبيد الله عن نافع عن ابن عمر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " من زار قبر أبيه أو أمه أو عمته أو خالته أو أحد من قراباته كانت له حجة مبرورة, ومن كان زائرا لهم حتى يموت زارت الملائكة قبره.
Artinya: Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa berziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah ke salah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur. Dan barang siapa yang istiqamah berziarah kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu menziarahi kuburannya.
Dalam hadits lain Rasulullah juga memaparkan bahwa orang yang menziarahi makam kedua orangtuanya pada setiap hari Jumat, maka perbuatannya itu tergolong dalam kategori berbakti kepada keduanya. Hadits tersebut berbunyi:
حدثنا محمد بن أحمد أبو النعمان بن شبل البصري, حدثنا أبى, حدثنا عم أبى محمد بن النعمان عن يحي بن العلاء البجلي عن عبد الكريم أبى أمية عن مجاهد عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "من زار قبر أبويه أو احدهما فى كل جمعة غفر له وكتب برا
Artinya: Rasulullah bersabda: Barangsiapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya (HR Abu Hurairah).
Berikut doa ziarah kubur jelang Ramadhan menurut syariat islam sebagai berikut
Pertama baca surat Al-Fatihah sebanyak 3 kali. Lanjut membaca surat al-Ikhlas sebanyak tiga kali, al-Falaq dan an-Nas, lalu surat Al-Fatihah lagi, baca awalan surat al-Baqarah, dan ayat kursi. Setelah itu, bisa di sambung dengan membaca surat Yaa Siin. Lanjutkan membaca kalimat tahlil:
"Laailaaha Illallah."
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah."
Kemudian lanjutkan dengan membaca doa seperti berikut ini:
"Allahumma Anzilfii khobrihi rahmata wadhzoya'a wannur, walbahjata waraukha waroikhana wassuroo, miiyauminaa hadzalla yaumilbaghsyi wanusyuri innaka malik robbu garrur."
Artinya:
“Ya Allah Ya Tuhan kami, turunkanlah di kuburnya (almarhum, sebut namanya) rahmat, sinar, cahaya, kegembiraan, kesenangan, keharuman, dan kebahagiaan sejak hari ini hingga hari kehidupan dan kebangkitan. Sungguh, Kau penguasa, tuhan yang maha pengampun.”
"Allahummaghfiirlahu war hamhu wa 'aafihii wa'fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassii' madholahu, waghsilhu bil maa'i watssaljì walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi."
"Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khaoran miin zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aidzhu min adzabil qabriiwa min adzabinnaari wafsah lahu fì qabrihi wa nawwir lahu fìhi."
Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah ampunan kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran."
"Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga-Mu, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." (HR. Muslim).
Editor : Miftahudin