get app
inews
Aa Text
Read Next : Dari Sepeda Motor Sederhana, Ayah Ini Saksikan Anaknya Berdiri Gagah sebagai TNI AD

Istri Meninggal di Rumah Sakit karena Penanganan Lambat, Suami Histeris Minta Keadilan 

Rabu, 02 Juli 2025 | 10:35 WIB
header img
Sebuah video yang memperlihatkan seorang suami menangis histeris karena istrinya meninggal dunia di RSUD Cibabat, Kota Cimahi, Jawa Barat, viral di media sosial. Foto: ilustrasi

CUMAHI, iNewsTegal.id - Sebuah video yang memperlihatkan seorang suami menangis histeris karena istrinya meninggal dunia di RSUD Cibabat, Kota Cimahi, Jawa Barat, viral di media sosial. 

Dalam video tersebut, pria bernama Nandang Rusmana (34) tampak emosional dan mengaku telah berulang kali memohon agar dokter segera memberikan tindakan medis kepada istrinya.

Namun, menurut pengakuannya, permintaan tersebut tidak kunjung direspons hingga sang istri, Ulfa Yulia Lestari (30), meninggal dunia pada Minggu, 29 Juni 2025.

Nandang mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa menahan emosi saat melihat istrinya yang sudah dalam kondisi kritis, namun belum juga ditangani dengan cepat oleh petugas medis. 

Ia pun merekam momen ketika tenaga medis baru mulai melakukan penanganan saat istrinya telah tiada.

"Saat itu istri saya sudah kejang-kejang. Saya pegang nadinya, sudah tidak terasa. Baru mereka datang setelah saya teriak-teriak seperti di video," ucap Nandang.

Emosi Nandang memuncak saat dokter memintanya untuk diam. Ia merasa tak dihargai, padahal sudah meminta bantuan sejak hari sebelumnya.

"Saya sudah minta tolong dari kemarin, istri saya sudah sekarat, tapi tidak ada yang mau dengar," katanya dengan kesal.

Ulfa diketahui menderita radang usus dan tumor jinak yang menyebabkan penumpukan cairan di area perut. 

Ia sempat menjalani perawatan di beberapa rumah sakit sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Cibabat dan mulai dirawat sejak Jumat, 27 Juni 2025.

Selama perawatan, Nandang mengaku berulang kali meminta perawat dan dokter agar segera melakukan tindakan medis karena istrinya kerap mengeluh kesakitan. Namun permintaannya tidak direspons dengan memadai.

"Saya sempat tanya kapan dokter datang, tapi dijawab belum tahu. Saat istri saya sesak napas, saya minta cairan di perutnya disedot, tapi katanya itu wewenang dokter," ujar Nandang.

Bahkan saat kondisi istrinya semakin memburuk, dokter jaga yang datang pun, menurutnya, tidak melakukan tindakan apa pun karena menunggu izin dari dokter utama.

Akhirnya, pada Minggu sekitar pukul 11.00 WIB, Ulfa mengalami kejang hebat. Namun meski sudah dalam kondisi kritis, Nandang menyebut tidak ada tindakan cepat dari petugas medis hingga istrinya menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 13.00 WIB.

“Saya cek nadinya sudah tidak ada. Saya berteriak-teriak, baru mereka datang. Tapi istri saya sudah meninggal,” ucapnya lirih.

Pihak RSUD Cibabat Beri Penjelasan

Menanggapi peristiwa ini, Direktur Utama RSUD Cibabat, Sukwanto Gamalyono, menegaskan bahwa pihak rumah sakit telah memberikan pelayanan sesuai prosedur yang berlaku.

"Selama masa perawatan, pasien dalam pengawasan intensif oleh tim tenaga kesehatan," kata Sukwanto dalam keterangan resminya, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa Ulfa dirawat di ruang kelas 3 dan saat pertama kali masuk kondisi pasien terpantau stabil. Namun pada Minggu, kondisi pasien memburuk, dan tim medis disebut telah mengambil tindakan darurat, termasuk melakukan resusitasi jantung paru (RJP) ketika pasien mengalami henti napas.

“Seluruh prosedur dilakukan sesuai dengan standar operasional rumah sakit,” jelasnya.

Sukwanto juga menyampaikan rasa duka cita atas meninggalnya Ulfa, namun membantah bahwa ada keterlambatan dalam penanganan medis.

“Kami memahami reaksi emosional keluarga dalam situasi genting seperti ini. Namun dugaan keterlambatan tidak sesuai dengan fakta medis yang kami miliki. Tim kami telah bertindak cepat dan profesional,” tegasnya.

Untuk memastikan kebenaran seluruh proses pelayanan, pihak RSUD Cibabat menyatakan akan melakukan audit menyeluruh terhadap penanganan yang diberikan kepada pasien tersebut.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut