get app
inews
Aa Text
Read Next : 66 Warga Kota Tegal Penyandang Disabilitas Ganda

Diskop UKM Perdagangan Kota Tegal Temukan Kemasan Beras Tanpa Label

Jum'at, 01 Agustus 2025 | 19:20 WIB
header img
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Tegal, lakukan sidak beras. (Foto: Nino/iNewsTegal.id)

KOTA TEGAL, iNewsTegal.id - Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Tegal menemukan kemasan beras yang tidak sesuai label, tidak tertulis berat, tidak tercantum produsen dan harga diatas premium.

"Hari ini kita menindaklanjuti yang sedang tranding topik terkait beras. Melakukan sidak di swalayan di tiga lokasi untuk melihat terutama produk beras," kata Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Tegal, M Rudy Herstyawan ST M.Si, Jumat (1/8/2025).

Untuk mengetahui kondisi beras secara umum pertama dilihat dari kemasan, labelnya seperti apa. Kemudian tercantum beratnya atau tidak. Apabila tercantum berat kata Rudy sesuai atau tidak dengan isinya, dan secara kasat mata melihat kualitas beras seperti apa. Jenis premium atau medium. Jangan sampai beras medium diakui beras premium.

"Ada temuan, salahsatu produk beras dalam kemasan di label tidak tertulis berat, tidak tertulis produksi oleh siapa. Hanya tertulis Produksi Indonesia. Kemudian setelah kita lihat juga dilihat dari harga tertera Rp 80 ribu berarti diatas beras premium. Setelah dilihat berasnya ternyata malah kualitasnya dibawah beras jenis medium," ujar Rudy.

Saat dilakukan penimbangan beras ternyata ada yang kurang dari takaran. "Mereka jual diatas premium sebesar Rp 16 ribu per Kg. Sedangkan beras premium sendiri hanya Rp 14 ribu per Kg," ungkap Rudy.

Untuk kualitas beras nanti Bulog yang akan melakukan pengecekan di lab mereka. Secara kasat mata ternyata kualitas beras lebih dari 25 persen. "Kan batas premium 15 persen bulir yang patah. Kita menunggu hasil akhir dari lab Bulog," terangnya.

Diskop UKM dan Perdagangan Kota Tegal menghimbau kepada pengelola agar produk hasil temuan yang tidak sesuai aturan untuk disimpan dan tidak dijual. "Jangan sampai nantinya masyarakat yang dirugikan," tutup Rudy.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut