Viral! Pasangan Penjual Angkringan di Yogyakarta Fasih Berbahasa Jepang

YOGYAKARTA, iNewsTegal.id - Sepasang suami istri asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencuri perhatian warganet setelah video mereka berbicara fasih dalam bahasa Jepang dengan wisatawan Jepang viral di TikTok.
Video tersebut telah ditonton ratusan ribu kali dan mengundang banyak respons positif.
Pasangan tersebut adalah Azis (26) dan Evy (28), pemilik Angkringan Azis yang terletak di Jalan KH Ali Maksum No. 43, Krapyak Kulon, Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul. Lokasinya persis di sisi selatan MA Ali Maksum, hanya sekitar 210 meter dari Panggung Krapyak.
Setelah viral, banyak orang penasaran bagaimana bisa turis Jepang datang ke angkringan sederhana tersebut. Azis mengaku sejak itu jumlah pengunjung juga meningkat.
Bahkan, kini mereka membuka layanan belajar bahasa Jepang bagi pelanggan yang berminat. “Kalau ada yang mau belajar bahasa Jepang sambil nongkrong, silakan saja datang ke angkringan,” ujar Azis.
Azis dan Evy bukan sembarang fasih bahasa Jepang—mereka merupakan mantan pekerja migran di Negeri Sakura. Azis berangkat ke Jepang pada pertengahan 2019 lewat program pelatihan resmi.
Sebelumnya, ia mengikuti pendidikan bahasa dan budaya kerja selama enam bulan di Klaten dan empat bulan pelatihan intensif di Jakarta.
“Di Klaten belajar dasar bahasa Jepang, di Jakarta pelatihannya semi-militer dan sangat disiplin, supaya siap kerja di Jepang,” kenangnya.
Ia kemudian bekerja di perusahaan otomotif Unifence, pemasok komponen untuk Honda, Toyota, dan Nissan. Awalnya, Azis ditempatkan di bagian produksi CVT untuk mobil matic.
Setelah pindah ke pabrik kedua, ia mulai lebih sering berinteraksi langsung dengan pekerja lokal Jepang, yang kemudian mengasah kemampuan bahasanya secara signifikan.
Selama 5,5 tahun tinggal di Jepang, Azis menetap di dua kota: Hamamatsu (Shizuoka) dan Saitama, bekerja sebagai operator mesin CNC di sektor otomotif.
Di tengah masa tinggalnya, Azis bertemu dengan Evy yang saat itu bekerja sebagai koki di sebuah supermarket. Mereka pertama kali berkenalan lewat Instagram dan akhirnya bertemu secara langsung di sebuah stasiun di Kyoto.
“Awalnya cuma iseng kenalan di Instagram, terus janjian ketemu. Beberapa bulan kemudian saya lamar, dan kami menikah di tahun ketiga saya bekerja di Jepang,” cerita Azis.
Pasangan ini menikah pada akhir 2024 dan memutuskan kembali ke Indonesia untuk melanjutkan usaha angkringan keluarga Azis yang sudah berdiri sejak 1989.
Meski gaji di Jepang jauh lebih besar, Evy mengaku lebih bahagia tinggal di Indonesia karena bisa dekat dengan keluarga dan memiliki kehidupan sosial yang lebih hangat.
“Kalau soal penghasilan, Jepang memang jauh lebih besar. Tapi di sana hidup terasa sepi dan monoton. Di sini lebih hidup, bisa kumpul bareng suami dan keluarga,” ungkap Evy.
Kini, Angkringan Azis buka setiap hari hingga pukul 01.00 dini hari. Azis mulai berjualan sejak pagi pukul 07.00 hingga sore hari, sedangkan Evy yang bertugas di dapur membantu melayani pembeli dari siang sampai malam.
Menu yang ditawarkan beragam, mulai dari nasi bungkus, aneka sate, hingga gorengan—semuanya dibuat sendiri oleh Evy di rumah.
Walaupun sudah kembali ke Indonesia, mereka masih menjaga komunikasi dengan teman-teman di Jepang melalui aplikasi LINE.
“Saya masih sering chatting sama teman-teman Jepang. Mereka kadang tanya kabar. Justru kemampuan bahasa Jepang saya makin lancar karena dulu tiap hari ngobrol langsung di tempat kerja,” tutup Azis.
Editor : Miftahudin