Seni Tradisional Sintren Jadi Perhatian Pengunjung Tegal Art Festival

Secara keseluruhan pagelaran tradisional Sintren maupun kesenian lain yang disajikan Dewan Kesenian malam itu sukses dan cukup menghibur penonton. Namun, sayang ada yang mengganggu pandangan mata. Lokasi pentas yang menyatu dengan akses keluar masuk area pameran lukisan, menjadi penonton tidak fokus terhadap pertunjukan yang sedang disaksikan. Apa lagi deretan paling depan terlihat Danlanal Tegal dan tamu undangan lain.
Seperti disampaikan salahsatu penonton Ani warga Tegal Selatan yang datang bersama putrinya. Sengaja datang ingin melihat pentas tradisional Sintren. "Iya sayang lalu lalang orang disebelah kiri panggung menjadi tidak fokus. Padahal persis didepannya kursi tamu undangan," celetuk Ani.
Sintren merupakan kesenian yang dikenal dan akrab oleh masyarakat Pantura dari wilayah Indramayu Jawa Barat hingga wilayah pesisir Batang Jawa Tengah.
Kesenian Sintren adalah tarian tradisional yang dikenal kental unsur mistis dan magisnya dengan ritual menggunakan kemenyan. Selain gerakan tari, sintren juga didukung musik tradisional, seperti kendang, gong, dan alat musik lainnya.
Sebelumnya pembukaan Tegal Art Festival ditandai dengan melukis dan cap jari di atas kanvas secara bergantian oleh Wali Kota Tegal, Wakil Wali Kota Tegal, Danlanal Tegal serta Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal.
Editor : Miftahudin