BREBES, iNews.id - Massa dari mahasiswa Universitas Peradaban Bumiayu, Brebes gruduk Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Brebes, Kamis (14/4/2022). Mereka pun menuntut pemerintah memperhatikan nasib rakyat.
Dalam aksi unjuk rasa ini, para mahasiswa meminta pemerintah untuk memperhatikan rakyat seperti harga minyak goreng.
Mahasiswa juga mempersoalkan kenaikan harga BBM yang dinilai mencekik harganya.
Dalam orasinya, salah satu perwakilan mahasiswa mengatakan bahwa pemerintah Indonesia harus memperhatikan rakyat.
Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Darliyanto mengatakan, hari ini kami para Mahasiswa mendatangi gedung DPRD untuk menyampaikan aspirasi menuntut terkait penundaan Pemilu 14 Februari 2024 mendatang, yang kedua yaitu menolak kenaikan harga BBM, ketiga menolal kenaikan PPN 11 persem dan terahir menolak kenaikan dan kelangkaan minyak goreng.
"Kami meminta pemerintah perhatikan rakyat. Jangan sengsarakan rakyat. Hidup Mahasiswa, hidup rakyat Indonesia, hidup rakyat Brebes," ujarnya, Kamis (14/4/2022).
Mereka para mahasiswa mengaku kecewa, lantaran tidak ditemui langsung oleh ketua DPRD Brebes M. Taufiq. Meski begitu, mereka ditemui oleh 5 perwakilan dari anggota DPRD.
"Tadi ditemui oleh 5 perwakilan dari anggota DPRD, lantaran ketua DPRD Brebes bapak M. Taufiq tidak bisa menemui," ungkapnya.
Sementara itu, para mahasiswa lainnya terus bergantian menyampaikan keresahannya. Terlihat kepolisian dari Polres Brebes juga mengawal ketat aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa.
Sebelumnya mahasiswa sempat mengancam, jika tidak ditemui langsung oleh ketua DPRD Brebes akan terus melangsungkan orasinya hingga sore hari, namun lantaran dinegosiasi oleh 5 perwakilan dari DPRD Brebes akhirnya mereka mau membubarkan diri dengan syarat nantinya surat tuntutan mereka ditandatangani oleh ketua DPRD dan dikirimkan ke pusat, sebagai buktinya mereka juga meminta bukti penerimaannya.
Perwakilan dari DPRD Brebes Haryanto dari fraksi PKB mengatakan, alhamdulillah aksi unjuk rasa berujung damai. Selanjutnya untuk tuntutan mereka kami sampaikan sesuai yang di inginkan mahasiswa.
"Iya mereka para mahasiswa tadi memang tidak mau bubar, tapi setelah mereka kami temui akhirnya mau membubarkan diri," pungkasnya.
Editor : Miftahudin