Sementara Sekretaris Desa Galuhtimur, Muhajir mengatakan, jika bagian atap teras ambruk. Kejadiannya beberapa hari lalu.
Pihaknya menjelaskan kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Brebes. Meski begitu, dia tidak tahu penyebab pasti ambruknya atap teras bangunan tersebut.
"Tapi beberapa hari sebelum kejadian terjadi hujan deras, Areal situs Bumiayu sendiri meliputi wilayah Bumiayu, Tonjong dan sebagian Bantarkawung. Museum ini untuk menyimpan sekaligus ruang pamer fosil dan benda purbakala yang ditemukan di Situs Bumiayu," ungkapnya.
Diketahui, pembangunan Museum purbakala itu berada di Dukuh Kalipucung Desa ini Galuhtimur, Kecamatan Tonjong. Proyek dengan anggaran Rp 752,405 juta ini dibangun menyusul penemuan fosil manusia purba (homo erectus bumiayuensis) berumur 1,8 juta tahun.
Fosil itu ditemukan di Kali Bodas Bumiayu, salah satu kawasan Situs Bumiayu. Selain manusia purba, di kawasan ini juga ditemukan ribuan fosil hewan purbakala lainnya.
Editor : Miftahudin