Ditambah sepi job saat Covid-19 membuatnya tak punya pemasukan sama sekali. "Pernah diajak teman untuk bikin perusahaan sebelum Covid-19. Eggak taunya, bagaimana-bagaimana, keluar tabungan, tidak ada hasil. Begitu aja hilang," kata dia.
Yadi juga harus membayar karyawan dalam usaha yang dia geluti, yakni kontraktor. Meski tak punya uang, dia berusaha untuk tetap membayar hak karyawannya.
"Kendaraan saya habis karena bangkrut, ketiga mobil juga ada yang jual, ada juga yang saya oper kredit. Karena bebannya banyak, anak juga udah ada yang kuliah," kisahnya.
Kendati demikian, Yadi merasa bersyukur punya anak dan istri yang selalu mendukungnya. Bahkan anak dan istrinya selalu meminta Yadi untuk menjaga pola hidup sehat agar tak sakit lagi.
Editor : Miftahudin